Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Polkam  

MERUBAH Pola Kerja di Era Baru BUKAN Karena ‘Like and Dislike’

CitraNews

Kabupaten Kupang memiliki beragam potensi sumber daya alam. Sayangnya tidak ada inovasi dan kreasi dari pimpinan OPD, mengakibatkan minimnya angka pencapaian target PAD. Lalu apa yang mau dibuat Bupati KORINUS Masneno dan Wakilnya JERRY Manafe untuk era 5 tahun ke depan? Berikut nukilannya.

Kupang, citra-news.com – WAKIL BUPATI (Wabup) Kupang, JERRY Manafe, SH, M.Th sangat menyayangkan amburadulnya pelayanan public (masyarakat) di era kepemimpinan sebelumnya. Karena diluar dugaan, pengelolaan sumber daya alam yang ada dan dimiliki itu tidak berdampak pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Kabupaten Kupang.

“Bagaimana rakyat kita bisa sejahtera kalau sumber-sumber potensi yang ada tidak dikelola dengan baik. Padahal kita kaya sumber alam. Kita punya sumber mata air, kita punya batu dan pasir dari barang tambang galian C, juga SDA lainnya. Tapi koq PAD kita rendah dan bahkan tidak ada pemasukan sama sekali,”beber Wabup Jerry saat ditemui awak media di Kantor Bupati Kupang di bilangan Jalan Timor Raya Oelamasi, Kupang Timor Provinsi NTT, Senin 29 April 2019.

Mestinya para kepala atau pimpinan OPD (organisasi perangkat daerah) harus menyadari peran mereka masing-masing. Selaku pengelola program pembangunan, tegas Wabup Jerry, seorang kepala dinas, badan, kantor/instansi harus punya inovasi inovasi dan kreasi. Dengan memiliki kreativitas dan inovatif kita bisa menggapai tujuan pembangunan yakni mensejahterakan rakyat. Menjadi pejabat  bukan untuk kepentingan diri sendiri. Tapi terlebih mengutamakan kebutuhan rakyat, tandasnya.

Dikatakannya, selaku Wakil  Bupati ia patut mengkritisi institusi PDAM yang adalah BUMD-nya pemerintah Kabupaten Kupang. Karena selama 5 (lima) lalu tahun lalu, PDAM Kupang sama sekali tidak ada kontribusinya bagi PAD. Sementara mereka yang mengelola sumber-sumber air yang ada di wilayah Kabupaten Kupang.

Ini yang menjadi tanda tanya besar bagi kami, ucapnya. Ketimpangan-ketimpangan pengelolaan PDAM ini yang perlu kita tertibkan ke depannya. Perlu diketahui bahwa PDAM adalah BUMD atau perusahaan swasta yang mengelola barang milik pemerintah. Karena itu sebagai penyertaan modal dari pemerintah mengalokasikan lebih kurang Rp 20 Miliar. Untk pembangunan, pengembangan, dan peningkatan sumber-sumber mata air serta jaringan.

Tapi apa hasilnya. Selama lebih kurang 5 sampai 6 tahun belakangan TIDAK pernah ada kontibusi untuk PAD, tegas Wabup Jerry. Ini sama juga halnya dengan asset-asset lainnya.  Padahal kita berharap pengelolaan terhadap semua asset yang ada menjadi penyumbang terbesar bagi PAD kita.