Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Sosbud  

Pihak Sekolah Diminta Harus FLEKSIBEL Mendayamanfaatkan Dana BOS

CitraNews

MATHIAS M. Beeh, S.ST, M.Par saat diwawancarai awak citra-news.com di Gedung I.H Doko, Kamis 08 Oktober 2020 di bilangan Jl. Soeharto Kota Kupang,Timor-NTT. Doc.marthen radja/citra-news.com

Pandemi Covid-19 menyebabkan situasi pembelajaran di sekolah menjadi amburadul dan tidak keruan. Model pembelajaran Daring dan Luring  yang mestinya dibiayai melalui dana BOS itu dinilai hanya sekadar pelengkap penderita.

Citra-News.Com, KUPANG – WARGA masyarakat terdampak Covid-19 baru merasakan kalau penerapan model pembelajaran Daring (Dalam Jaringan) maupun dan Luar Jaringan (Luring) telah memindahkan tanggung jawab sekolah. Berharap dana bantuan operasional sekolah (BOS) bisa membantu meringankan beban dan tanggungjawab orangtua. Tapi konon ia justeru menyasar pada hal-hal lain.

Menjawab fakta miris ini, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, MATHIAS M. Beeh, S,ST, M.Par mengakui bahwa dikarenakan situasi pandemi Covid-19 pelaksanaan pembelajaran di sekolah menjadi tidak sangat efektif dan efisien.

“Kita sungguh menyadari dalam menghadapi situasi Covid-19 pelaksanaan pembelajaran di sekolah sangat tidak efektif. Pihak Kementerian Pendidikan Nasional telah mencari cara guna menjawab persoalan pembelajaran yang dihadapi sekolah. Salah satunya melalui pemberdayaan dana BOS,”kata Mathias saat diwawancarai di Kupang pekan lalu.

Menurut mantan Kepala SMKN 1 Kupang ini, dalam memberdayamanfaatkan dana BOS diharapkan memperhatikan kebutuhan mendesak apa yang perlu segera dieksekusi. Dia mencontohkan, kebutuhan pembelajaran melalui metoda Daring atau Luring. Dana BOS diharapkan bisa menalangi kebutuhan siswa akan biaya pembelian data internet.