Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, JOSEF Adrianus Nae Soi. Doc. citra-news.com/biroAP setdantt
Wagub Josef : Dalam Toleransi tidak boleh ada orang yang bisa menghina atau menelantarkan sesama, hanya karena berbeda agama.
Citra-News.Com, KUPANG – WAKIL GUBERNUR Nusa Tenggara Timur,, JOSEF Adrianus Nae Soi mengatakan, memelihara kerukunan adalah hal terpenting yang harus dilakukan oleh semua orang.
“Ketika kita berhadapan dengan orang lain yang tidak seagama dengan kita, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berinteraksi dan berinternalisasi dengan orang tersebut, karena ia adalah saudara kita. Itu adalah toleransi civilius,” tuturnya.
Dalam pidatonya ketika membuka Acara Dialog Kerukunan Umat Beragama oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi NTT, di Sotis Hotel Kota Kupang, Rabu kemarin.
Dialog tersebut mengangkat tema, Menemukan Nilai Kerukunan dalam Kearifan Lokal menghadirkan para tokoh agama dn tokoh masyarakat Sedaratan Flores dan Lembata, yang tergabung dalam Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama.
Dialog FKUB dimaksud dalam rangka memberikan berbagai pikiran cerdas dan konstruktif untuk tetap menjaga dan merawat toleransi di NTT sebagai Nusa Terindah Toleransi.
Menurut Wagub Josef, Forum dialog ini merupakan sebuah forum yang luar biasa. Karena forum ini memberikan nilai hidup dan kehidupan bagi seluruh umat beragama yang ada di NTT dan Indonesia untuk terus bertumbuh dan berkembang.
“Oleh sebab itu, saya sangat mendukung dan menghormati forum ini. Topik yang digali dan dibahas dalam forum ini sangat relevan dengan kehidupan masyarakat dunia saat ini. Karena kita bisa menggali berbagai substansi kearifan lokal yang dapat mendukung peningkatan kerukunan umat beragama saat ini,” tandasnya.
Kerukunan di Indonesia sangat baik, karena adanya toleransi dogmatis. Menurut Prof. Idham Khalid, jelas Wagub Josef, toleransi dogmatis itu dikutip dari Kitab Suci dan Alquran. Bahwa agamamu untukmu dan agamaku untukku. Tetapi kita adalah saudara.