Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Direstui Leluhur TEKAD Kerja NYATA di Desa CAMBIR LECA

CitraNews

Dalam giat tersebut tim Monev didampingi Koordinator Kabupaten (Korkab) Manggarai, MOZES J.C Radja atau akrab disapa Adhy Radja dan Fasilitator Kabupaten (Faskab) Tata Kelola Kelembagaan, STEF Dol.

“Kami datang mengunjungi calon penerima manfaat tidak membawa uang. Tapi kami datang bawa program pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat desa. Para kelompok usaha mengajukan jenis usahanya apa saat musyawarah di tingkat dusun (Musdus) hingga musyawarah di tingkat desa (Mudes). Untuk kemudian menjadi point kebutuhan prioritas dan dibiayai dari Dana Desa. Daripada Dana Desa lebih banyak prosentasenya untuk membangun infrastruktur,” jelas Adhy.

Menurut Adhy hasil Ansos yang dilakukan para Faskab, kebanyakan kelompok meminta jenis usaha tenun dan pengembangan tanaman holtikultura. Ada juga kelompok usaha peternakan.

Program aksi TEKAD akan dilaksanakan pada tahun 2022. Sehingga tim Monev uang turun ke.kabupaten adalah melakukan pamantauan terhadap butir perencanaan yang dibuat kelompok usaha yang ada.

Dalam pemantauan program TEKAD
ke kelompok usaha didasari Ansos oleh Faskab dan Fasilitator Kecamatan, yang berjumlah 8 orang melaksanakan tugasnya secara mobile dari desa ke desa. Mereka dibantu pendataan dan pemetaan para kader desa (KD).

Informasi yang diterima citra-news.com dari Fasilitator Kecamatan (FK) Bidang Pengembangan Ekonomi Kecamatan Satar Mese Barat, VICKY Kurniawan dan OBET Nampur (FK Bidang Pemberdayaan Masyarakat) menyatakan, kelompok warga masyarakat yang punya animo untuk berwirausaha, adalah dari Emak-emak (kaum ibu-ibu/perempuan,red).

Viky menjelskan, gambaran umum Desa Cambir Leca, Dusun Lelit, Kecamatan Satar Mese Barat, memiliki lahan kering san lahan basah (persawahan). Nah, sentuhan program TEKAD ini kaum ibu lebih memilih usaha tenun ikat. Karena sudah warisan secara turun temurun. Selain itu usah budidaya tanaman hoktikultura (sayuran dan kacang-kacangan).

“Kelompok Wanita Tani (KWT) ada 24 orang. Dengan pilihan usaha pengembangan tanaman pertanian Holtikultura. Tetapi sesungguhnya cikal bakalnya KWT Neka Begas adalah tenun ikat yang sudah menjadi warisan leluhur, “kata EDITA Damayanti, Kader Desa Cambir Leca

Yuli : Teriak Ute ute Malah Dikritik