Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Polkam  

Jefri : TANPA TOLERANSI Keberlanjutan Pembangunan TERHAMBAT

CitraNews

Terakhir, Wali Kota dalam pemaparannya, untuk mewujudkan misi yang ke 6, membangun Kota Kupang sebagai rumah besar persaudaraan dan kerukunan lintas SARA atau dikenal dengan misi KUPANG RUKUN AMAN.

Di bidang keagamaan, pemerintah berkomitmen mempertahankan Kota Kupang sebagai Kota Toleransi. Dengan melaksanakan pemberian bantuan peralatan ibadah, pengadaan toga dan stola bagi pendeta, bantuan bagi umat muslim yang akan menunaikan ibadah haji, memfasilitasi kegiatan Pesparawi, Pesparani dan MTQ, menyerahkan bantuan hewan kurban pada saat hari raya Idul Adha dan bantuan dana bagi pembangunan rumah ibadah.

Ma’ruf : Saat Ini Kota Kupang Tampak Indah

Pada kesempatan itu Wali Kota Kupang, yang akrab disapa Jeriko (Jefri Riwu Kore) menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat dan juga organisasi keagamaan seperti NU yang senantiasa mendukung pemerintah terutama dalam menjaga kesejukan toleransi umat beragama di Kota Kupang.

Dia menilai peran organisasi seperti Nahdlatul Ulama sendiri sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara mengingat sejak awal berdirinya hingga saat ini.

“NU telah berkontribusi dalam pembangunan dan merupakan salah satu organisasi yang memiliki pengaruh kuat serta basis umat yang tersebar di wilayah Indonesia.
Tanpa adanya toleransi tentunya keberlanjutan pembangunan akan terhambat seberapapun upaya pemerintah untuk mewujudkannya,”tegaa Jeriko.

Sementara Ketua Panitia, Ma’ruf Ishak Ola dalam laporan panitia menyampaikan, Lakpesdam PWNU NTT memiliki kepedulian terhadap kehidupan perekonomian masyarakat untuk pembangunan Kota Kupang dalam mewujudkan kota pariwisata di NTT.

“Kota Kupang saat ini mulai terlihat indah, karena sedang ditata sedemikian rupa untuk menjadi kota pariwisata. Penataan Kota Kupang bertujuan untuk mengubah wajah Kota Kupang dengan pembangunan serta peningkatan sarana dan prasarana wisata,” ungkap Ma’ruf.

Kegiatan sarasehan ini, menurutnya merupakan wujud kepedulian Lakpesdam PWNU NTT terhadap pembangunan pariwisata di Kota Kupang untuk memberikan masukan dari pakar-pakar pembangunan.

Hal ini sejalan dengan tujuan lembaga yang berfungsi sebagai lembaga kajian isu-isu strategis dan pemberdayaan manusia untuk memberikan sumbangsih pemikiran bagi transformasi yang berkeadilan sosial yang bermartabat serta pemerataan ekonomi masyarakat yang diupayakan pemerintah.