Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

KOLABORASI dan SINERGIS Kata Kunci Hadapi PERUBAHAN Iklim

CitraNews

Kepala Bappeda Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi NTT, JOHANIS Benu diwawancarai awak media di Kupang, Kamis 17 Maret 2022.Doc. marthen radja/citra-news.com

Anis: Wilayah TTS tidak seperti yang dulu lagi, sejuk dan dingin. Iklim saat ini sudah berubah. Koq bisa?

Citra News.Com, KUPANG – DAERAH Aliran Sungai (DAS) Benain dan Noelmina di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) jadi locus Program Aksi Perubahan Iklim Land  For Lives (LAND4LIVES)

Hal ini mengemuka dalam Lokakarya Sehari bertajuk, Sustainable Landascapes for Climate-Resilient Livelihoods atau Bentang Alam Berkelanjutan Untuk Ketahanan Penghidupan Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia.

Baca Juga :  TOP BUMD Awards 2024 Beri DUA PENGHAARGAAN Sekaligus Untuk BANK NTT

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. NTT (Asisten II), GANEF Wurgianto ini dihadiri sejumlah stakeholder bertempat di Swissbelin Hotel Kristal Kupang, Timor NTT, Kamis 17 Maret 2022.

Asisten II Setda NTT, GANEF Wurgianto memukul gong penanda dimulainya pelaksanaan proyek Land4Lives di Provinsi NTT. Doc. marthen radja/citra-news.com

Fery Johanna, Peneliti Growt Planning and Policy Specialist ICRAF Indonesia, mengatakan program/kegiatan aksi dalam menghadapi perubahan iklim di Indonesia terlaksana di 3 (tiga) provinsi di Indonsia. Yakni Provinsi Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga :  NAIK 3,33 Triliun Alokasi DIPA KL dan BA-TKD Untuk Provinsi NTT

Menurutnya, Pemerintah daerah (Pemda) Provinsi NTT melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) dan International Center for Research in Agroforestry (ICRAF) menyelenggarakan lokakarya ini sebagai penanda dimulainya kiprah proyek kolaborasi untuk aksi adaptasi perubahan iklim di Provinsi NTT.

Fery menjelaskan, Land4Lives (baca : land for lives-lahan untuk kehidupan, red) ini merupakan proyek kerjasama riset selama 5 (lima) tahun dari 2022 hingga 2026. Proyek kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Kanada ini sasarannya pada tiga provinsi di Indonesia. Salah satunya di Provinsi NTT dengan locus kegiatannya di Kabupaten TTS.

Baca Juga :  Yel 'Dari REBUNG Jadi Hutan BAMBU' Semarakkan Lokakarya LAND4LIVES

Proyek yang bergerak di bidang pertanian dan kehutanan (agroforestry) ini diyakini akan memberi manfaat bagi (tetutama) petani dalam meningkatkan mata pencaharian dan mempertahankan fungsi ekologis. Sehingga mampu memberikan jasa ekosistem di tingkat lokal, regional, dan global.

Land4Lives, sambung dia, dirancang untuk mendukung upaya pencapaian prioritas pembangunan nasional dalam menciptakan penghidupan tahan iklim dan ketahanan pangan bagi masyarakat rentan, khususnya perempuan dan anak di Indonesia