Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Polkam  

Kepala Dinas WAJIB Input DATA Melalui Aplikasi Digital ‘B PUNG PETANI’

CitraNews

Penyerahan secara simbolis aplikasi digital B PUNG PETANI dari Dirut Bank NTT, HARRY Alexander Riwu Kaho kepada LUCKY F. Koli di Kantor Pusat Bank NTT, Kupang 12 Agustus 2022. Doc. marthen radja/citra-news.com

Bank NTT selalu punya inovasi tiada henti. ‘B Pung Petani’ adalah aplikasi digitalisasi terbaru dari Bank NTT yang akan terkoneksi dengan dinas-dinas kemakmuran. Seperti Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan, serta Dinas Perindag.

Citra News.Com, KUPANG – GUBERNUR Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), VIKTOR Bungtilu Laiskodat mewajibkan para kepala dinas, terutama Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan, serta Dinas Perindag (Peindustrian dan Perdagangan), agar menginput data dinas melalui aplikasi ‘B Pung Petani’.

Baca Juga :  WARGA 4 Dusun DESAK Bupati ROBBY Bentuk DESA Sendiri

Hal itu disampaikan Gubernur Viktor dalam Pertemuan Tingkat Tinggi (High Level Meeting) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTT, di Kantor Pusat Bank NTT, Kupang, Jumat 12 Agustus 2022.

Pertemuan yang menghadirkan para bupati/walikota se-Provinsi NTT ini membahas laju inflasi terbesar terjadi di Kota Kupang, Kabupaten Sikka, dan Kabupaten Sumba Timur.

Baca Juga :  KANGKANGI Aturan Partai Golkar PECAT Bupati GIDION

“Hari ini Bank NTT luncurkan ‘B Pung Petani’. Semua sistemnya harus terkoneksi dengan baik. Sambungan itu sama seperti kerja otak manusia. Di mana semuanya harus bisa tersambung atau terkoneksi secara baik.

Dia mengatakan, di sektor pertanian masyarakat masih mengeluhkan hal yang sama, yaitu kelangkaan dan mahalnya harga Tomat, Lombok dan Bawang, khususnya di Kota Kupang.

Baru-baru ini, jelas Viktor, dia melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke salah satu daerah di Timor. Ternyata masyarakat di daerah itu melakukan panen cabe yang luar biasa. Tetapi Kota Kupang justru kekurangan Cabe.

Baca Juga :  Ingin KOTA Kupang MAJU? George : Ada DUA KATA Kunci

Di Kota Kupang ini, lanjut dia, kalau tidak paham betul-betul pasarnya, itu susah. Harus ada hubungan interaksi dan kolaborasi antar daerah. Sehingga bisa memenuhi permintaan pasar.

Jadi antar daerah perlu saling mengisi. Saling suplay akan kebutuhan pasar. Harus bangun koneksi antar daerah untuk saling mengisi kekurangan.