Penjabat Wali Kota Kupang, GEORGE M. Hadjoh, SH (tengah) didampingi Direktur PD Pasar, Ferdinand Le’u (kanan) di Lapak Pasar Ikan Oeba Kupang, Rabu. 24 Agustus 2022. Doc. citra-news.com/PKP setda kotakpg
Gubernur Viktor : “….di Kota Kupang ini, kalau tidak paham betul-betul pasarnya, itu susah. Harus ada hubungan interaksi antar daerah dan kolaborasi antar sektor…”
Citra-News.Com, KUPANG – GUBERNUR Provinsi Nusa Tenggara Timur, VIKTOR Bungtilu Laiskodat mengatakan, dalam setiap kali kunjungan kerja ke deaerah di NTT, dirinya selalu menyinggahi pasar.
“Untuk apa saya harus masuk pasar yang ada di setiap daerah. Tujuanya untuk mengetahui keadaan pasar yang sesungguhnya. Barang apa saja yang dijual, bagaimana penataannya, bagaimana transaksinya, dan lain-lain,” demikian Gubernur Viktor dalam Pertemuan Tingkat Tinggi (High Level Meeting) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTT, di Kantor Pusat Bank NTT, Kupang, Jumat 12 Agustus 2022.
Adapun pertemuan yang menghadirkan para bupati/walikota se-Provinsi NTT ini membahas soal laju inflasi terbesar terjadi di Kota Kupang, Kabupaten Sikka, dan Kabupaten Sumba Timur.
Gebernur Viktor menyebut dirinya merasa heran kenapa harga bawang, cabe, lombok. tomat, dan ikan kembung di daerah lain bisa dijangkau konsumen. Tapi koq di Kota Kupang harganya sangat tinggi.
“Baru-baru ini saya melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke salah satu daerah di Timor. Ternyata masyarakat di daerah itu melakukan panen cabe yang luar biasa. Tetapi Kota Kupang justru kekurangan Cabe. Ini pasti ada yang tidak beres kalau sudah begini,” kata Viktor.
Di Kota Kupang ini, lanjut dia, kalau tidak paham betul-betul pasarnya, itu susah. Harus ada hubungan interaksi antar daerah dan harus ada kolaborasi antar sektor.