Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Polkam  

Bank NTT Punya STRATEGI Jitu Hadapi Sinyalemen Krisis PANGAN Dunia

CitraNews

Menurut Orang Nomor Satu NTT ini bahwa Kepala desa adalah garda terdepan yang diandalkan dalam pengentasan masalah pangan.

Mengutip siaran pers Humas Bank NTT, para petinggi yang hadir pada kesempatan tersebut, diantranya anggota Fraksi Nasdem DPR RI, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat, Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Djawa, Wakil Ketua DPRD NTT, Chris Mboeik, dan sejumlah pimpinan OPD Provinsi NTT, Forkopimda Lembata, serta ratusan kepala desa se-Kabupaten Lembata.

Sementara hadir dari Bank NTT yakni Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, serta Komisaris Utama, Juvenile Jodjana.

Usai pertemuan dilanjutkan dengan sosialisasi aplikasi B Pung Petani yakni aplikasi yang disediakan oleh Bank NTT, untuk mempertemukan seluruh petani di Provinsi NTT.

Dalam sosialisasi yang berlangsung di tempat yang sama, hadir seluruh camat, kepala desa dan penyuluh pertanian se-Kabupaten Lembata.
Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, Kepala Dins Pertanian NTT, Lucky Koli, kepala Biro Ekonomi Setda NTT, Dr. Lerry Yupidara dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lembata, Kanis Tuaq, tampil sebagai narasumber.

Dirut Alex saat itu mengatakan, strategi Bank NTT menghadirkan aplikasi B Pung Petani kedepan akan sangat membantu petani di seluruh NTT.

“Karena kita perlu punya data informasi yang benar mengenai potensi di masyarakat sehingga akan mudah mengontrol desa mana yang unggul di potensi apa. Begitu pula desa lainnya. Nah kelebihan bahan pangan di desa akan saling bertemu dan tercipta pasar yang layak dan pantas. Semua di aplikasi ini,” jelas Alex.

Dengan aplikasi ini, lanjut dia, petani akan merasakan manfaatnya yakni mereka tidak asal tanam melainkan akan menanam sesuai kebutuhan pasar. Lagipula kalender tanamnya pun akan ditata sehingga memberi jaminan kepada pasar. Sehingga bisa dipastikan tidak akan ada kekosongan pasokan di pasar.

“Karena itu kita bangun kerjasama antar daerah. Seluruh daerah akan bertemu dalam satu pasar. Akan ada perlindungan harga. Ada patokan harga minimum sehingga petani tidak dipersulit,” tandasnya.