Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Polkam  

Petani JANGAN Panik Hadapi MUSIM Tanam, B PUNG PETANI Bank NTT Beri SOLUSI

CitraNews

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, LUCKY Fredrick Koli, (kiri) didampingi Kepal Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT, PRICILIA parera dalam temu pers di Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Jl. El Tari Kota Kupang, Selasa 27 September 2022. Doc. marthen radja/citra-news com

Lucky : Musim Hujan di
wilayah NTT diperkirakan mulai akhir Oktober. Para petani diharapkan untuk mempersiapkan lahan garapannya lebih dini. Melalui pola kemitraan dengan Bank NTT telah mempersiapkan kebutuhan benih, pupuk, dan lainnya tetutama pada calon lahan program TJPS.

Citra News.Com, KUPANG – PEMERINTAH Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) mengajak seluruh masyarakat NTT untuk mempersiapkan dan mengoptimalkan lahan-lahan garapnnya lebih dini. Terutama calon lahan yang menjadi sasaran Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).

Baca Juga :  2019 Tahun KEBANGKITAN PEREMPUAN Indonesia

Demikian Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT
Lucky Fredrick Koli kepada wartawan di Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Kota Kupang, Selasa 27 September 2022.

“Pemprov NTT berharap agar para petani mempersiapkan lahaan garapannya lebih dini. Karena menurut perkiraan BMKG musim hujan di NTT diprediksi akan dimulai 2022,” kata Lecky.

Dia mengakui, sesuai hasil koordinasi dengan BMKG bahwa musim hujan di NTT diperkirakan akan terjadi di Dasarian Tiga. Artinya di minggu terakhir bulan Oktober. Untuk itu, kita sudah lakukan persiapan dengan memprioritaskan lokasi-lokasi yang curah hujannya mendahului yakni daerah Flores bagian barat. Mengikuti selanjutnya bagi kabupaten-kabupaten lain yang curah hujannya di dasarian pertama bulan November.

Baca Juga :  PASAR Area Rawan COVID Menggairahkan TUGAS Polisi PP

Didampingi Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT, Prisilia Parera, Kadis Lucky mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan lahan-lahan yang ada termasuk pekarangan rumah untuk meningkatkan perekonomian keluarga melalui program TJPS Pola Kemitraan dengan Bank NTT.

Bahwa melalui skema ekositem kemitraan dengan melibatkan lembaga perbankan, offtaker serta lembaga penjamin kredit, ekonomi dan daya beli masyarakat diharapkan tetap terjaga di tengah situasi ketidakpastian ekonomi global saat ini.

Baca Juga :  KPU Bantah Lakukan Pelanggaran Kode Etik Terkait PKPU

Dengan solusi ekosistem/pola kemitraan yang sudah dibangun dengan pihak perbankan, beber Lucky, dalam hal ini Bank NTT, bahwa semua yang diperlukan oleh para petani sudah ada sebelum dia tanam. Baik itu pupuk, bibit, obat-obatan termasuk sarana produksi disiapkan, sehingga tinggal digerakan untuk masyarakat kerjakan gotong royong untuk mereka berproduksi. Jaminan pasar juga telah disiapkan dengan harga yang telah disepakati sehingga petani tetap bersemangat untuk menanam.

“Kemarin, bapak Gubernur juga telah berbicara dengan Menteri BUMN agar dana-dana KUR dari Bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara,red) juga dapat menjangkau para petani di desa-desa,” tuturnya.