Kadin NTT tawarkan Solusi
Menurut Bobby, kendala umum yang dikeluhkan pelaku UMKM adalah akses pasar.
“Mereka menyampaikan kesulitan mereka adalah setelah diproduksi produk- produk tersebut akan dijual kemana. Artinya kesulitan mereka adalah akses pasar,” kata Bobby.
Nah ini tentunya Kadin Alor dan Kadin NTT serta Bank NTT harus bisa menjawab tantangannya, tambah Bobby.
Sontak Bobby sebagai Dewan Juri menjawab langsung bahwa ada 3 (tiga) solusi untuk memasarkan produk produk desa binaan.
Bobby menyebut pertama, Kadin mengusulkan Bank NTT mulai dari Cabang Pembantu terdekat, Kantor Cabang Kalabahi, bahkan di Kantor Pusat menyiapkan Rak/Counter yang memamerkan dan menjual semua produk hasil Desa Binaan.
Yang kedua, membuka akses pemasaran regional. Dan Puji Tuhan, ungkap Bobby, Kadin Alor berkolaborasi dengan Bank NTT segera di bulan Desember ini akan membuka Cafe & Toko Oleh Oleh khas Alor yang akan menjual semua produk produk hasil olahan UMKM dari desa-desa binaan dan seluruh desa untuk menjawab kebutuhan regional.
Yang ketiga, KADIN NTT menyalurkan produk desa binaan ke Kupang lewat beberapa pengurus Kadin menggunakan aplikasi Digital. Seperti KIOS BETA.com, LAPAKDEKRA, dan LA MORINGA.
Seraya menyampaikan bahwa lewat La Moringa yaitu Restaurat khas NTT Kelor & SE’I yang juga Toko oleh oleh UMKM NTT.
Dan produk-produk UMKM berkualitas premiun itu, tambah Bobby, saat ini selain pemasarannya di Kupang, juga sudah empat kali pemasarannya dan dalam jumlah lebih banyak yang dipasarkan di Labuan Bajo.
“Kadin NTT saat ini mempersiapkan pemasaran produk UMKM NTT keluar negeri. Salah satunya kita akan buka gerai UMKM NTT di Bandara Internasional Changi Singapore. +++ citra-news.com/humas bankntt
