Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Prof Fred Benu Ungkap FAKTA Sejumlah KEMAJUAN Bank NTT

CitraNews

Prof. Fred Benu : “Ketika ada pihak yang mengkritik tentang Bank NTT, sebagai akademisi saya memandang itu sebagai sesuatu yang wajar. Namun saya mau mengajak semua pihak untuk secara arif melihatnya….”

Citra-News.Com, KUPANG – KOMISARIS Independen Bank NTT periode 2009-2013 dan 2014-2017, Prof. Ir. FRED Benu, ternyata punya catatan tentang sejumlah fakta perkembangan maju dari Bank NTT.

Meski di tapak jejak kemajuannya ini harus terjebak dengan fakta pandemi Covid 19 yang sulit dipungkiri. Lalu segelintir orang melihatnya sebagai sebuah langkah mundur.

“Tiga tahun terakhir, semua tahu kalau perekonomian Indonesia sedang terpuruk karena dilanda pandemi Cocok 19. Semua sektor terpukul termasuk perbankan. Dan Bank NTT salah satunya terdampak,” kata Profesor Fred saat ditemui di kantornya, di Laboratorim Lahan Kering Undana, Penfui, akhir pekan kemarin.

Menurut dia, ketika ada pihak yang mengkritik tentang Bank NTT, sebagai akademisi dia memandang sebagai sesuatu yang wajar.

Baca Juga :  BANK NTT Merentang Sayap Bisnis Dengan Aplikasi GO NTT

“Namun saya mau mengajak semua pihak untuk secara arif melihat, bahwa kehadiran Bank NTT itu mengemban dua fungsi. Yakni fungsi ekonomi dan kedua, fungsi sosial,” tandasnya.

Soal fungsi ekonomi, jelas profesor, ini erat kaitannya dengan kinerja Bank NTT. Bahwa Laba Bank NTT kalau kita lihat sejak 2019 itu laba bersihnya menurun.

Yang mana pada tahun 2019 itu keuntungannya senilai Rp. 236, 475 miliar. Dan tahun 2020 turun menjadi Rp 236, 289 miliar atau turun sekitar 186 juta. Dan tahun 2021 juga turun. Kita masih tunggu laba di tahun 2022.

Kita harus meliat kenapa harus turun. Dan penurunan itu adalah sebuah kenyataan.

Mari kita bedah ini secara lebih detail. Kita tidak bisa menekankan dia (Bank NTT, red) dalam pencapaian target-target ekonomi dengan mengabaikan target sosial dalam pelaksanaan fungsi intermediasi bank.

Baca Juga :  SULAMANDA, Sudah Lama Aku Menanti Anda

Contohnya dia juga harus mengalokasikan dana pihak ketiganya untuk kredit sektor UMKM. Kita tahu bahwa di sektor ini kita tidak bisa mematok NIM (net interest margin) yang besar.

Karena ini kan pelaku usaha mikro kecil dan menengah sehingga margin keuntungan yang diperoleh sektor UMKM ini kecil dibanding kredit yang kita salurkan untuk kredit konsumsi dan kredit investasi serta kredit modal kerja.

Itu kita bisa peroleh laba yang tinggi. Kalau fungsi intermediasi bank, yang melaksanakan fungsi sosial bank, ini kita tidak bisa mematok laba yang tinggi, tuturnya.

Walau ada penurunan laba, lanjut dia, namun semua harus jujur melihat bahwa dari sisi fungsi intermediasi bank untuk sektor UMKM, dia sudah melaksanakannya dengan sangat baik.

Baca Juga :  KOLABORASI Bank NTT Dengan GEREJA Menjadikan Geliat EKONOMI Umat Terus TUMBUH

“Kita lihat sekarang Bank NTT itu menyalurkan kredit untuk ekosistem pertanian, peternakan. Itu semua dibangun oleh Bank NTT dan kita perlu mengapresiasi itu. Menyalurkan kredit untuk sektor pertanian yang adalah sektor UMKM. Sekali lagi kita perlu mengapresiasi itu. Kalau kita lihat sektor UMKM ini tumbuh cukup banyak disini dengan mendukung program-program pemerintah,” beber dia.

Untuk mendukung sektor pertanian, lanjut dia, Bank NTT selain menyiapkan modal, juga memfasilitasi agar Bumdes terlibat di dalamnya.

Bahkan Bank NTT juga menyiapkan pasar, sarana produksi. Dan ini adalah sebuah fungsi intermediasi yang baik. Dan dengan peran tanggungjawab sosial ada di dalamnya.

Ini tentunya kita tidak bisa menggenjot pendapatan yang tinggi dari Bank NTT. Sehingga peran serta Bank NTT dalam fungsi sosial di masa-masa sulit, mesti diapresiasi walaupun pendapatannya menurun.