Kika : Yohanna Lisapay, Pricilia Parera, Ruth Diana Laiskodat saat temu pers, di Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Kupang, Jumat 23 Juni 2023. Doc. Os/salamtimor.com
Pricilia Parera : Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengingatkan seluruh Bupati yang masuk dalam zona merah untuk bekerja secara masif menangani penyakit rabies.
Citra News.Com, KUPANG – JANGAN main-main dengan virus rabies yang ditularkan melalui hewan seperti anjing, kuncing, monyet, dan kelelawar. Terutama anjing yang tertular virus rabies, sebaiknya diikat atau dikandangkan.
Dari data dan fakta menyebutkan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah tersebar virus rabies. Awalnya dari Flores dan kini menyebar di Pulau Timor, khususnya Kabupaten Timor Tengah Selaan (TTS).
Pada bulan Mei tahun 2023 terdapat 515 korban gigitan anjing rabies. Ini sebuah angka yang mencengangkan bukan?
Kepala Dinas Kesehatan, Kepedudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTT, RUTH Diana Laiskodat mengatakan, kasus rabies yang selama ini terjadi lebih banyak oleh akibat gigitan Hewan Penyebar Rabies (HPR) terutama anjing.
Di paruh tahun 2023 di Kabupaten TTS sudah terjadi 515 kasus (korban, red) yang terkena gigitan anjing rabies. Satu korban rawat inap dan 3 (tiga) orang diantaranya meninggal dunia.
“Virus rabies itu sangat mematikan. Apabila korban terkena gigitan anjing rabies segera bersihkan luka dengan air menggunakan detergen”, demikian Ruth Laiskodat dalam temu pers di Kupang, Sabtu 23 Juni 2023.
Sesunguhnya virus rabies itu bagian luarnya lemah, kata Ruth. Dia akan lenyap bersama deterjen. Jadi harus cuci selama 15 menit. Kepada masyarakat yang terkena gigutan harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat untuk mendapat VAR dan Serum sebagai upaya pencegahan.