Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

PENDEMO Tuntut PRESIDEN Segera MENCABUT Dukungan

CitraNews

Foto hewan purba komodo di habitatnya Pulau Komodo. Doc CNC/website

Aksi protes MENOLAK penutupan TNK di Labuan Bajo melilit beberapa point tuntutan. Para pendemo menuntut Presiden Joko Widodo mencabut dukungannya terhadap rencana Gubernur Viktor Laiskodat menutup kawasan TNK tahun 2020. Koq bisa…?

Citra-News.Com, LABUAN BAJO – MENCIUM aroma dukungan Presiden Joko Widodo terhadap rencana Gubernur VIKTOR untuk menutup kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) tahun 2020. Aroma tak sedap ini telah memantik warga masyarakat Desa Komodo khususnya dan kepulauan sekitar Kabupaten Manggarai Barat pada Rabu 17 Juli 2019 melakukan aksi protes. Dan hampir pasti aksi demo damai warga setempat dilatari oleh pendapatan yang diterima selama ini akan berkurang bahkan nihil jika wacana pemerintah ini  benar-benar direalisasikan.

“Sebagai DPRD kami memandang bahwa rencana Pemerintah Provinsi NTT untuk menutup kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) itu baru sebatas wacana saja. Kita tentu menunggu keputusan pemerintah pusat karena pengelolaan TNK itu menjadi kewenangan pemerintah pusat,”ungkap Anwar ketika ditemui awak citra-news.com di Gedung DPRD NTT,Kupang, Selasa, 16 Juli 2019.

Meskipun ada berbagai argumentasi yang berupaya untuk merasionalkannya, namun tidak sanggup meluluhkan hati warga Labuan Bajo Flores Provinsi NTT ini. Namun faktanya telah menuai aksi protes warga menolak rencana penutupan kawasan TNK, yang dikatakan ‘baru sebatas wacana’ itu. Ratusan warga yang dikomandani IKHSAN selaku Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi melakukan demo damai pada Rabu 17 Juli 2019.

Warga Desa Komodo berorasi dan berarak keliling ibukota Manggarai Barat, Labuan Bajo, menyasar di 3 (tiga) titik simpul. Masing-masing di Kantor Bupati, Kantor DPRD dan Kantor Balai Taman Nasional Komodo (TNK).

“Kami masyarakat Pulau Komodo Manggarai Barat NTT dengan ini menyatakan sikap, ‘Menolak Rencana Pemerintah Menutup Pulau Komodo’. Kami juga menolak pemindahan penduduk keluar dari Pulau Komodo seperti yang direncanakan Gubernur NTT,”ucap Ardi, salah satu warga asli Desa Komodo yang turut menjadi orator di aksi ini.

Mengutip detik travel.com, Ardi menyatakan sebagai warga masyarakat yang tinggal di dalam kawasan TNK bahwa sudah lama mereka mendukung usaha-usaha konservasi dan pemn pariwisata. Namun menolak segala program pembangunan yang mengabaikan keberadaan masyarakatnya sebagai penduduk setempat.

Foto Warga Kampung Komodo tengah menggelar demonstrasi di Labuan Bajo, Rabu 17 Juli 2019, MENOLAK Rencana Penutupan Kawasan Taman Nasional Komodo yang diwacanakan Gubernur NTT, VIKTOR Bungtilu Laiskodat dan Presiden Joko Widodo (JOKOWI) pada tahun 2020. Doc CNC/detik travel.com

“Kami sudah lama menjalankan usaha kepariwisataan berbasis konservasi. Penutupan sewenang-wenang pulau Komodo akan menghilangkan mata pencaharian kami. Dan kami masyarakat Pulau Komodo telah melewati sebuah proses yang sangat panjang sebelum bergantung pada sector pariwisata,”jelas Ardi.