Dia menuturkan bahan bakunya sangat mudah diperoleh. Diantaranya cirit sapi, daun bambu kering, daun gamal kering, daun pisang kering, dan sabut kelapa. Bahan-bahan lokal ini lalu dicincang dan dicampur dengan gula merah atau gula pasir dan diaduk dengan capuran fermentator JB3.
“Karena dalam Fermentator JB3 kandungan basilusnya lebih tinggi. Sehingga dapat memperbaiki proses penguraian dalam tanah, serta memperbanyak bakteri baik dalam tanah, sehingga tanah tetap subur,”jelas Baok.
JIS Baok dan ARKA Sanam saat memberikan keterangan pers, di lokasi pelatihan Desa Oel’ekam Kabupaten TTS, Provinsi NTT Kamis 16 januari 2020. Doc.CNC/jor tefa-Citra News.