HENDRIKUS Hati, Kepala SMAN 6 Kota Kupang, Provinsi NTT. Doc. marthen radja/citra-news.com
Hendrik Hati : Program Pendidikan TANIMAS – Pertanian Masuk Sekolah menjadikan SMAN6 Kupang memiliki Taman Edukasi Rempah
Citra News.Com, KUPANG – ROMBONGAN Muhibah Budaya Jalur Rempah saat berkeliling Indonesia, para penumpang Kapal Dewa Rucci ini juga tidak luput menyinggahi ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang.
Konon, Kupang dan Pulau Timor umumnya adalah locus wilayah napaktilas para penjajah tempo dulu menjelajah dan mengumpulkan hasil rempah-rempah, terutama kayu cendana dan gaharu.
Sayangnya di jaman ini tanaman cendana semakin langka. Degradasi hutan cendana dan pemalakkan liar oleh ulah orang-orang yang tidak beradab adalah penyebab berkurangnya populasi kayu cendana dan gaharu.
Belakangan pemerintah berupaya keras untuk merehabilitasi hutan dan pelestarian lingkungan. Diantaranya melalui lembaga pendidikan, dimana para siswa diajarkan untuk mencintai alam dan lingkungan sekitarnya. Dimana SMAN 6 Kupang menerapkan Pola Pembelajaran Out Door.
SMAN 6 Kupang saat ini giat melakukan penanaman anakan cendana di lingkungan sekolah. Ditengarai ini merupakan bagian dari mengedukasi generasi muda jaman ini untuk kembali ke alam (back to nature). Kembali mencintai alam dengan cara melestarikannya.
Kepala SMAN 6 Kupang, Hendrikus Hati kepada wartawan mengatakan, upaya pelestarian alam di lingkungan sekolah telah dilakukan semua guru dan siswa di SMAN 6 Kupang.
