Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Hadapi INFLASI dan Krisis PANGAN Dirut Bank NTT Ajak KOLABORASI dan Kerja NO BOX

CitraNews

Panen Cabe : Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Asdep Pengembangan Agribisnis, Holtikultur Kemenko Perekonomian RI, Ny. RR. Yuli Sri Wilianti, Bupati Sikka Robertus Alexander Diogo; Wakil Deputi Bank Indonesia Kpw NTT, Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, dan Dirut PT Agromat saat panen cabe di halaman Kantor Bupati Sikka, 11 September 2022 Humas Bank NTT. Doc. citra-news.com/humas bankntt

Alex : Untuk mensukseskan penerapan sistem berbasis aplikasi B PUNG PETANI, Bank NTT tidak one man show. Melainkan berkolaborsi dengan mitra terkait.

Citra News.Com, KUPANG- KRISIS PANGAN dunia yang diprediksi terjadi pada tahun 2023 mengundang kepanikan masyarakat di seantero jagat. Tidak terkecuali warga masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hasil analisa para pakar ekonomi memprediksikan konflik politik di Eropa Timur berakibat serius pada kelangkaan bahan-bahan pangan tertentu di dunia. Gandum salah satunya dan bahkan akan mengarah ke bahan pangan lainnya.

Dalam menyikapi krisis pangan tersebut, pemerintah Provinsi NTT dan Bank NTT berpikir keras untuk memproteksi masyarakat guna keluar dari ancaman paceklik ini.

Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, HARRY Alexander Riwu Kaho mengatakan, dalam menghadapi inflasi dan krisis pangan dunia diperlukan Kerja Kolaboratif dan kerja No Box.

“Dalam menghadapi inflasi dan krisis pangan yang diperkirakan terjadi pada tahun 2022, tidak terkecuali di Provinsi NTT. Bahwa NTT yang dikenal sebagai daerah yang memiliki lahan kering terbanyak dan curah hujan yang rendah dimana hanya terjadi empat bulan, menyebabkan pemerintah harus sigap memetakan potensi unggulan setiap daerah. Bank NTT pun menyokongnya dengan aplikasi B PUNG PETANI sebagai solusi bagi masyarakat untuk bisa keluar dari krisis pangan ini,” jelas Alex.

Untuk diketahui, Bank NTT sebagai support system, demikian Alex, dalam waktu yang singkat mendesain aplikasi B’Pung Petani ‘ guna menjawab permintaan Gubernur, VIKTOR Bungtilu Laiskodat. Bahwa masyarakat NTT harus lolos dari ancaman ‘silent tsunami’ yang ditengarai sebagai pembunuh dalam keheningan.

“Ini juga merupakan bagian dari kerja keras serta kerja cerdas Bank NTT dalam menjalankan spirit kerja No Box. Bank NTT juga bekerjasama dengan Pemprov NTT dalam hal ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan,” kata Alex pada sebuah kesempatan.

Menurut dia, Bank NTT mendesain aplikasi B PUNG PETANI dengan nama berbasis lokal. “Ini dimaksudkan karena dengan kemandirian tersebut, kita boleh yakin bahwa daerah yang sulit sukar dan melewati berbagai krisis, telah memiliki kemampuan bahkan menjadi topangan fundamental ekonomi NTT”.