Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Sosbud  

PSK Berkeliaran HIV Aids Menjalar

CitraNews

Pemerintah KOTA Kupang MENUTUP tempat prostitusi Karang Dempel (KD) Tenau Kupang, bukan langkah bijak peniadaan korban HIV Aids. Tapi justru menjadi momok bagi daerah lain terjangkiti penyakit yang mematikan ini.

Maumere, citra-news.com – KABUPATEN Sikka menjadi urutan ketiga penyebaran HIV Aids dari 22 kabupaten/kota se-Provinsi NTT. Setelah Kabupaten Belu dan Kota Kupang jadi urutan pertama penyebaran penyakit yang mematikan ini.

Guna meminimalisir penyebaran secara massif penyakit HIV Aids, pada awal Nopember 2018 Pemerintah Kota Kupang dibawah kendali Walikota dan Wakil, Jefri Riwu Kore dan dr. Herman Man mengambil langkah bijak menutup lokalisasi Karang Dempel (KD) yang bermarkas di bilangan Tenau Kupang itu.

Baca Juga :  IHT, Bekal Menuju Peningkatan Kompetensi Pelayanan
Baca Juga :  HUTANG Melilit GURU Maksi MOGOK Mengajar

Ada pandangan pro namun lebih banyak pernyataan kontra dari sejumlah elemen masyarakat terhadap penutupan lokalisasi KD ini. Terutama dari pengurus Komisi Penanggulangan Aids (KPAD) Daerah Provinsi NTT.

“Penutupan lokalisasi KD memberi ruang bagi penyebaran HIV Aids secara lebih meluas lagi. Ini lebih berbahaya karena korban yang terjangkit HIV Aids sulit dideteksi. Berbeda kalau para PSK (pekerja sex komersial) terkonsentrasi di satu lokasi saja. Penangannya akan lebih mudah bagi petugas kesehatan. Atau para pihak peduli Aids dalam upaya menanggulanginya,”kata Gusti Brewon, pengurus KPAD Provinsi NTT, beberapa waktu lalu di Tenau Kupang.