Sembari menambahkan program ekonomi umat merupakan panggilan gereja. Pasalnya selama ini gereja masih berkonsentrasi pada liturgisentris.
Hadir dan menyaksikan peluncuran program ini, Camat Reok Barat, kepala Puskesmas, tokoh pendidikan, tokoh masyarakat serta umat.
Mengutip cuplikan video siaran TVRI Kupang, yang dishare berkali-kali, saat itu Romo Bernadus menjelaskan bahwa altar harus hidup yakni dengan jalan membawanya ke kebun, di pendidikan dan juga di pasar.
Aspek Kehidupan Sosial
Menurut Romo Bernard, program ekonomi berkelanjutan dengan thema sejahtera, adil dan ekologis, nantinya juga akan memperhatikan kehidupan sosial umat demi mencegah masalah stunting terutama ibu hamil dan anak-anak.
Pihak gereja akan membuka diri dengan pemerintah maupun perbankan serta masyarakat guna mencapai program ekonomi.
Untuk diketahui, dalam penyusunan program ini juga tentu saja memperhatikan berbagai aspek. Semua lembaga dan kelompok yang terlibat dalam penyusunan wajib berkolaborasi dalam menindaklanjuti program ini.
Adapun beberapa program kolaborasi yakni penanaman sorgum dan tanaman hortikultura.
Program ini diharapkan dapat melibatkan kelompok tani agar perekonomian serta kebutuhan umat akan makanan bergizi dapat terpenuhi.
Kepala Puskesmas Kajong, Bonefasius Ceisman menambahkan, terkait kebutuhan bahan pangan dan makanan bergizi yang juga menjadi perhatian pihak Keuskupan Ruteng. Yaitu perhatian terhadap ibu dan anak yang kekurangan gizi dengan memberikan makanan tambahan. Program ini bekerja sama dengan lembaga kesehatan dan disambut dengan baik oleh pihak terkait.
Johny Rohi, Juri Festival Desa Binaan Bank NTT dan Peningkatan PAD saat berkunjungv ke Desa Kajong, September 2022. Doc. citra-news.com/humas bankntt
Tentu dengan adanya giat kolaborasi bersama gereja dalam penguatan layanan kesehatan Ibu dan Anak, serta Pemberian PMT bagi Ibu Hamil (Bumil), Ibu Menyusui (Busui) dan anak Stunting, dapat mempermudah untuk menekan angka kematian ibu dan Anak dan juga menurunkan angka Stunting.
“Di sisi lain saya memandang kedekatan Gereja dan umatnya sangat tinggi. Sehingga penyampaian informasi kesehatan bisa dijalankan, melalui kotbah/himbauan saat Misa, juga di kegiatan Pastoral lainnya”, tuturnya.
Kehadiran pihak Bank, tambah dia, diharapkan dapat membuka jejaring dalam berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan. Begitu pun dari lembaga pemerintah.
