Komisarus Utama PT Flobamor Dr. SAMUEL Haning, SH, MH,saat dikonfirmasi wartawan id Kupang Jumat 26 April 2024. Doc. marthen radja/citra-news.com
Ibarat disuguhkan pil pahit bagi pelamar yang mau jadi dewan direksi di PT Flobamor. Karena harus punya modal paling sedikit Rp 500 juta. Untuk apa? Berikut penuturan Doktor Samuel Haning…..
Citra News.Com, KUPANG – PENJABAT (Pj.) Gubernur Nusa Tenggara Timur Ayodhia G.L Kalake, SH, MDC diminta segera menempuh upaya konstruktif guna memulihkan keterpurukan kondisi PT Flobamor saat ini.
Demikian Komisaris Utama PT Flobamor, Dr. Samuel Haning, SH, MH kepada wartawan di Kupang, Jumat 26 April 2024.
Dia mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kondisi terkini PT Flobamor kepada PSP (Pemegang Saham Pengendali), dalam hal ini Pj. Gubernur NTT.
Oleh karena PT Flobamor adalah BUMD milik Pemerintah Provinsi (Pemprov( NTT maka pihaknya meminta Pj. Gubernur NTT untuklebih bijak dalam menumbuhkembangkan PT Flobamor.
“Pj. Gubernur harus melakukan langkah-langkah konstruktif. Agar supaya PT Flobamor bisa bangkit kembali dari ketetpurukan kondisinya saat ini”, tuturnya.
Namun hingga saat ini belum ada tanggapan dari Sang Penjabat Gubernur selaku Pemegang Saham Pengendali.
Pemprov NTT diingatkan jangan saja menuntut pendapatan dari PT Flobamor sebagai sumber PAD. Akan tetapi pemerintah tidak pernah mengalokasikan sejumlah modal tambahan (penyertaan modal) untuk PT Flobamor.
“Iya, saya merasa aneh saja. Tidak ada penyertaan modal koq Pemprov NTT menuntut PAD?”, ucapnya heran.
Pengacara kondang ini lebih jauh membeberkan kondisi terkini PT Flobamor. Menurut dia, kondisi PT Flobamor saat ini sedang mengalami sakit-sakitan. Kalau mau dibilang kanker bukan stadium empat tapi kanker stadium sepuluh.
Ditambah lagi dari segi manajemen, kata Sam, saat ini PT Flobamor ada kekosongan jabatan untuk Dewan Direksi. Dalam hal ini masa jabatan Direktur Utama (Dirut) serta Direktur Keuangan dan Operasional sudah berakhir. Untuk itu harus segera dicarikan orang baru guna mengisi dua jabatan vital yang lowong ini.
