Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

DPRD Sikka Diminta Akomodir DANA Talang AIR BERSIH 76 Miliar

CitraNews

Bupati Roby Idong : Bila tidak ada mata air lagi maka air laut jadi alternative. Yang terpenting masyarakat jangan susah air.

Maumere, citra-news.com – KOTA Maumere selain dijuluki ‘kota’ sampah’ karena ulah liar masyarakat membuang sampah di sembarang tempat. Kota Maumere juga ‘dikenal sebagai ‘kota debu’. Guna meniadakan debu yang liar beterbangan maka pembangunan air bersih menjadi kebutuhan prioritas.

Bupati dan Wakil Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo Idong, S.IP, M.Si dan Romanus Woga berikhtiar membangun air bersih sebagai kebutuhan nomor wahid masyarakat Kabupaten Sikka terutama warga Kota Maumere. Dan janji manis yang sudah tersimpan dalam benak warga masyarakat, ketika sebelumnya pasangan ROMA ini turun kampanye, bukan sekadar lip service alias kata-kata bualan semata.

Baca Juga :  Membangun BENDUNGAN Formula Tepat Untuk Kondisi NTT

Pasangan ROMA merealisasikan janji itu dengan menyediakan anggaran sebesar Rp 76 miliar untuk membangun sarana prasarana (Sarpras) Air Bersih. Dengan target awal sebanyak  40.000 SR (sambungan rumah) yang tersebar di wilayah dan desa se-Kabupaten Sikka. Luar biasa bukan?

Baca Juga :  AMBURADUL Proyek KAT Dinas Sosial NTT di Kabupaten Kupang

Hal ini terungkap dalam rapat internal dengan pihak PDAM Maumere,pada Rabu 3 Oktober 2018, bertempat di ruang rapat Bupati Sikka. Dalam pertemuan yang juga dihadiri mantan Dirut PDAM Sikka, Ruben Soludale itu  Bupati yang akrab disapa ROBY Idong ini menelisik kebutuhan air bersih warga. Sekaligus meminta Direktur PDAM Maumere, Fransiskus Laka, ST untuk merancangbangun fasilitas dan jumlah sambungan rumah (SR) yang dibutuhkan.

“Kami ingin mengoptimalkan semua potensi yang ada dan dimiliki rakyat. Baik sumber air tanah (sumur pompa) maupun sumber air permukaan dari beberapa sumber mata air yang ada di seluruh wilayah Nian Tana Sikka. Mau mata air yang ada dari tebing, atau dari sungai, atau air hujan kita optimalkan pemanfaatannya. Bila tidak ada mata air lagi maka air laut jadi alternative nanti kita sentuh dengan teknologi, iya jadi air bersih sudah. Yang terpenting masyarakat jangan susah air,”jelas Roby