Menurutnya, rapat pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) pengelolaan sampah dan penataan drainase ini merupakan tindak lanjut dari program 100 hari Bupati dan Wakil Bupati Sikka periode 2018-2023. Tujuannya, pertama agar terbentuknya system pengelolaan sama yang baik; Kedua, Membangun perilaku hidup bersih; dan ketiga, Membentuk masyarakat sadar sampah.
Menjadi peserta dalam forum rapat tersebut antara lain Komandan Lanal Maumere, Kolonel Marinir SUMANTRI, Dandim 1603 Sikka, Letkol Kolonel SUGENG Prihatin, S.Sos,M.Sc, M.Tr.Hanla; Kapolres Sikka, AKBP RICKSON PM.Situmorang, S.IK; Perwakilan Kejaksaan Negeri Maumere, VINCENT Wadhi; Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan. DELLY Pasande, M.Kes; Perwakilan dari BUMN Kabupaten Sikka; Ketua Persit KCK Kodim 1603 Sikka; Ibu-bu Bhayangkara Polres Sikka; serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Sebagai bahan masukan bagi Pokja, peserta rapat menyampaikan usul saran. Dari Lurah Waioti menyatakan beberapa kendala yang dihadapi. Diantaranya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) mobile. Artinya warga mengumpulkan di depan rumah dan petugas kebersihan yang mengambilnya dan membuang pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Sementara saran dari Komandan Lanal Maumere, Kolonel Marinir SUMANTRI, bahwa kesadaran berbudaya hidup bersih dimulai sekolah-sekolah dan masyarakat. Peran aktif dari RT/RW menjadi kunci utama bagi masyarakat melestarikan hidup bersih.