Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Polkam  

INISIASI Bupati ROBBY Kembalikan MAUMERE Kota DAGANG

CitraNews

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sikka, FRANSISKUS Roberto Diogo alis ROBBY Idong pose bersama ANDRE Hugo Parera (kanan) Pengurus DPP PDIP  usai Konferda V DPD PDIP Provinsi Nusa Tenggara Timur, di Neo Aston Hotel Kupang, Kamis 25 Juli2019. Doc. CNC/marthen radja

Sejak jaman penjajahan Portugis, Maumere yang kini menjadi ibukota Kabupaten Sikka sudah dijadikan pusat perdagangan antarpulau (port land). Pelan tapi pasti kini di era Bupati ROBBY mendulang fakta tersebut. Apa kiat-kiat sang bupati menjadikan Maumere Pusat Perdagangan untuk kawasan Flores dan Lembata?

Citra-News.Com, KUPANG – BUPATI Sikka, FRANSISKUS Roberto Diogo mengatakan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) telah menjadikan Maumere sebagai pusat perdagangan untuk kawasan Flores dan Lembata.

Baca Juga :  Bom TIDAK BOLEH Terjadi di NTT

Menurut  Bupati Robby-demikian ia biasa disapa- untuk menuju pada visi pembangunan jangka panjang ini kita melanjutkan pembangunan sudah dilakukan periode-periode sebelumnya. Dengan menitiberatkan pada sector-sektor priorotas kebutuhan rakyat. Dimana kita merancanbangunnya dalam  sebuah perencanaan pembangunan jangka pendek dan jangka menengah daerah.

“Untuk mengembalikan nama besar Maumere sebagai Kota Dagang ini, sudah ada banyak langkah maju yang sudah, sedang, dan akan kita lakukan. Sebagai langkah awal di kepemimpinan kami, patut kami berterimakasih kepada AHP selaku pihak yang telah memfasilitasi pemberian subsidi BBM dari dana APBN pada kapal Roro  (kapal penumpang dan barang, red) dengan rute pelayaran Maumere- Surabaya pulang pergi PP/vice versa). Ini sangat membantu kelancaran bisnis perdagangan antarpulau bagi masyarakat Flores dan Lembata,”demikian Bupati Robby di sela-sela Konferda PDIP di Kupang, 25 Juli 2019.

Baca Juga :  ‘Jual Kecap’ Sudah SEPAKAT Batas Wilayah, Bupati KORINUS Gerah

Menjadikan Maumere sebagai pusat perdagangan untuk kawasan Flores dan Lembata, kata Robby, sudah sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Yaitu menjadikan Maumere sebagai pintu masuk sekaligus pintu keluar perdagangan antarpulau.

“Kapal roro yang mengantarpulaukan barang dan orang dari Maumere dan sebaliknya, adalah fakta yang sudah dilakukan pemerintah. Kami sudah mengambil langkah-langkah dengan berterima kasih kepada AHP yang sudah sangat membantu memfasilitasi. Pihak AHP sudah memberikan subsidi BBM dengan melalui proses yang cukup panjang hingga BPH Migas untuk mendapatkan quota sesuai dengan permintaan,”tandasnya.

Baca Juga :  MENGAPA Gubernur Viktor RAJIN Kunjungi Tambak GARAM

Bahwa dengan potensi perairan Teluk Maumere yang luas itu akan mampu melabuhkan kapal-kapal penyuplai barang-barang kebutuhan pokok rakyat di kepulauan Flores dan Lembata. Dan selama ini pngoperasian kapal roro yang ada atas perjuangan AHP hingga ke BPH Migas. Sehingga diberikan quota BBM bersubsidi dari dana APBN.

Sejalan dengan program jangka panjang daerah, lanjut Robby, beberapa komoditi unggulan di Kabupaten Sikka menjadi program prioritas utama untuk dikembangkan. Diantaranya sektor Kelautan dan Perikanan.