Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Merayakan HUT di KAMPUNG Kecil di Desa TERPENCIL

CitraNews

Siswa dan guru SD Negeri Kepi Ketik mencium tangan Bupati ROBBY Idong sembari berucap Selamat Ulang kepada sang Bupati saat blusukan ke Desa Persiapan Mahe Kelan Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka-Flores, Provinsi NTT, Sabtu 01 Pebruari 2020. Doc.CNC/very awales-humas setdkab. sikka.

Masyarakat di desa terpencil membangun jalan dengan kondisi apa adanya. Sekadar untuk memperlancar aksesibilitas ekonomi bagi warga sekitar, terutama bagi anak sekolah. Mirisnya, selama ini tidak ada niat baik dari pemerintah untuk pengembangan dan peningkatannya. Saverius : “Selama ini kami selalu minta pemerintah bantu kami membangun jalan. Tapi baru Bupati Robby Idong yang….”

Citra-News.Com, MAUMERE – UNIK  tapi juga tidak lazim seorang pejabat kepala daerah merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) di kampung kecil. Apalagi letaknya di desa terpencil dan sulit dilewati kendaraan. Lazimnya pejabat negara semisal bupati/walikota atau wakil bahkan gubernur atau wakil gubernur biasanya merayakan pesta Hari Jadinya itu mengambil lokasi di hotel, restaurant atau di tempat umum lainnya di pusat kota.

Baca Juga :  KADO Terakhir Lebu Raya Untuk Rakyat Sikka

Tapi model itu tidak untuk Bupati Kabupaten Sikka, FRANSISKUS Roberto Diogo, S.Sos, M.Si atau biasa disapa ROBBY Idong. Tepat di HUT-nya yang ke 48 tanggal 01 Pebruari 2020, dia memilih lokasi di Kampung Kepi Ketik. Sebuah kampung yang terletak di desa terpencil yakni Desa Persiapan Mahe Kelan, Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka, Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga :  GAGAL Total Proyek KAT di Kabupaten Kupang

Sosok Bupati yang satu ini tidak tega mendengar dan melihat warga desa dalam kehidupan minim dan berkekurangan. Bupati Robby langsung turun menyambangi warga yang mebutuhkan bantuan. Sang Bupati seolah terpaut hatinya merasakan bagaimana pahitnya kehidupan warganya. Dan itu bukan baru sekali dua kali melakukan blusukan  ke desa, seperti yang kerap dilakukan Presiden Joko Widodo  turun blusukan ke desa-desa pedalaman di Papua.

Konon, usai ia dilantik tanggal 20 September 2018 atau selama 100 hari masa tugasnya selaku Bupati, nyaris tak terhitung berapa kali ia menapaki kakinya ke desa-desa di daratan juga desa-desa yang ada di kepulauan sekitar Teluk Maumere.  Tujuannya untuk melihat dari dekat apa kebutuhan warga desa. Sehingga selaku pemerintah ia dapat mengintervensinya sesuai dengan apa yang dibutuhkan warga desa di pelosok persada Nian Tana Sikka.

Bagi Bupati Robby yang dibutuhkan rakyat adalah JALA – jalan, listrik, dan air. Tiga kebutuhan pokok tersebut hingga saat ini terus meretas di sejumlah desa terpencil. Meskipun baru berjalan dua tahun kepemimpinannya, ada beberapa desa yang sudah terlayani. Namun sebagian besar desa dengan kebutuhannya yang variatif belum terlayani.