Penandatangan Kerjasama SMK di Perbatasan dengan BPTP Balitbangtan Naibonat. Doc. istimewa
Pater Bataona : Menghadapi teknologi dan industri yang kian maju saat ini, kami SMK di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste memikirkan bagaimana siswa kami bisa merekyasa alat-alat pertanian untuk para petani di NTT khususnya dan di Indonesia umumnya.
Citra News.Com, NAIBONAT – DIREKTORAT JENDRAL (Ditjen) Pendidikan Vokasi telah berkehendak baik untuk menyelenggarakan pendidikan khusus Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) selama 4 (empat) atau setara dengan D1 atau Diploma Satu.
Demikian Pater Piter Bataona, SVD, Kamis pekan lalu kepada awak citra-news.com di Gedung BPTP Balitbangtan Naibonat Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala SMK Nenuk Atambua itu mengatakan, pendidikan vokasi sangat bermanfaat bagi out put (lulusan) SMK. Dengan masa 4 tahun belajar para siswa tentunya lebih siap terjun ke duni kerja. Mereka pasti memiliki kompetensi keahlian yang mumpuni di bidangnya.
Seperti gayung bersambut, ungkap Pater Bataona. Oleh yayasan juga menyetujui penyrlenggaraan pendidikan vokasi di SMK Nenuk. Setelah diajukan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, pihak dinaspun terima.
Dikatannya, hal yang dituntut dari pendidikan vokasi, bahwa SMK harus lebih banyak link dan membangun kemitraan dengan lembaga-lembaga (institusi pasangan, red) yang berkompeten.
Misalkan, siswa SMK jurusan Otomotif, dia tidak saja tahu mengerjakan permesinan (industri) kendaraan ringan saja. Tapi juga bagaimana produk industri berkualitas yang dihasilkan itu bisa dipasarkan. Itu artinya outcome siswa SMK memiliki kompetensi keahlian di dunia usaha dan dunia industri bisa ia lakukan manakala berada di dunia kerja.
