Mengedukasi Petani
Kami sendiri di Pemda TTS berbagai upaya yang sudah, sedang, dan akan kami lakukan berhubungan dengan pengelolaan DAS Benain dan DAS Noelmina. Ada kerjasama stakeholder termasuk LSM lokal yang ada di Kabupaten TTS. Dengan pembiayaan dari Pemda tetapi juga yang diprakarsai NGO atau LSM luar.
“Saya tidak ingat berapa jumlah luasan lahan yang terdegradasi. Akan tetapi setiap tahun namanya degradasi lahan itu pasti terjadi,”ucapnya.
Kenapa terjadi degradasi? Karena, lanjut Anis, petani selalu melajukan aktivitas di lahan. Ini yang menjadi tantangan tersendiri bagi kami. Untuk mengedukasi petani supaya memelihara, menjaga, dan mengelola lahan itu secara baik.
Tampak Johanis Benu (ke-3 dari kanan) salah satu pembicara pentingnya Land4Lives di NTT. Doc. marthen radja/citra-news.com
“Kami terus mengedukasi petani bahwa dalam mengelola lahan tidak harus merusak. Karena lahan rusak akan berpengaruh besar pada petani itu sendiri. Yang berdampak juga pada kesejahteraraan,”timpalnya.
Menjawab perilaku tebas bakar tanam (TBT), Anis mengakui, petani TTS masih terbiasa dengan sistem TBT. Karena memang kondisi petani dengn SDM-nya terbatas.
Meski ini kebiasaan, kata Anis, secara perlahan melalui dinas-dinas terkait mulai membina untuk menguatkan kapasitas mereka. Melalui pelatihan-pelatihan, aktivitas-aktivitas contoh pembuatan pupuk bokasi, dan lain-lain.
“Ini dilakukan untuk mencegah mereka berpindah-pindah lahan, menebang pepohonan dan seterusnya,”tambah Anis.
Sekali lagi Anis menegaskan Kabupaten TTS sangat siap jadi pilot project ICRAF akan Land4Lives ini.
“Pihak ICRAF Indonesia menginformasikan kepada kami bahwa untuk TTS ada 12 desa sasaran. Hanya untuk penentuan di desa mana saja kami perlu diskusikan dulu. Tapi yang pasti dari 12 desa yang ada di dua DAS ini berapa di desa di hulu, berapa desa di tengah, dan berapa desa di hilir,” pungkasnya. +++ marthen/citra-need.com
