Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

KOLABORASI dan SINERGIS Kata Kunci Hadapi PERUBAHAN Iklim

CitraNews

Menurut Fery, melalui penyerapan dan penimbunan karbon, agroforestry juga berperan dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

“Sistem agroforestry yang dipraktekan petani mampu menyangga fungsi DAS dalam menghadapi fluktuasi curah hujan ynag tinggi. Selain juga mempertahankan keanekaragaman hayati dan kesuburan tanah,” tandasnya.

FERY Johanna menyerahkan cindera mata kepada KOSMAS Lana -Kepala Bapoelitbangda Prov. NTT. Doc. marthen radja/citra-bews.com

Dia menambahkan, Land4Lives di NTT ICRAF bekerjasama dengan Bappelitbangda Prov NTT dan Bappeda Kabupaten TTS dengan locus Kawasan DAS Benain dan DAS Noelmina.

Baca Juga :  BENAR Kabid Dikmen Minta HABISKAN Uang 100 Juta

Sementara Kepala Bappeda Kabupaten TTS, JOHANIS Benu menyatakan pelaksanaan proyek Land4Lives membutuhkan kerjasama dari semua pihak untuk sama-sama bekerja memelihara dan meningkatkan ekosistem yang ada. Guna mewujudkan ketahanan iklim dan penghidupan yang berkelanjutan.

“Kita ketahui perubahan iklim sangat berpengaruh pada kehidupan ekosistem yang ada. Untuk itu maka diperlukan kolaborasi dan sinergisitas dari semua pemangku kepentingan,” kata Anis.

Baca Juga :  Yel 'Dari REBUNG Jadi Hutan BAMBU' Semarakkan Lokakarya LAND4LIVES

JOHANIS Benu pose bersama staf Bapoelitbangda Provinsi NTT di Swissbelin Kristal Hotel Kupang. Doc. marthen radja/citra-news.com

Lahan yang menjadi sumber hidup dan kehidupan menjadi kewajiban bersama untuk melestarikan alam lingkungan yang ada.

Untuk mewujudkan hal ini, tegas Anis, mkaa kata kuncinya adalah kerja kolaborasi dan saling sinergis. Bila ini diabaian maka masalah-masalah kemiskian, stunting, kerusakan lahan, masalah air, penebangan liar, dan masalah-masalah lain yang berhubungan dengan pengelolaan DAS akan sulit teratasi.

Baca Juga :  Wouw, Dua Tahun Berturut PEMKOT Kupang Raih WTP

“Fakta miris terkait perubahan iklim di wilayah TTS adalah degradasi hutan. Kalau dulu orang sebut wilayah TTS itu sejuk dan dingin. Kondisi itu saat ini sudah berbeda. Keadaannya sudah berhawa panas sama seperti daerah lainnya. Buah-buahan jeruk, apel dan lain-lian juga sayur-sayuran sudah tidak bergelimang seperti ynag dulu lagi,”tuturnya.