“Jagung yang kita kirim ini adalah hasil TJPS di Kabupaten Sumba Barat Daya, dengan lahan seluas 2000 Hektar (Ha) yang ditanam mulai bulan oktober 2021 lalu (periode tanam Okmar Oktober sampai dengan Maret, red). Dan kita panen bulan Februari sampai bulan Mei ini,” jelas Lecky.
Menurut dia, hasil jagung 1000 ton itu diperoleh dari panen lahan seluas 445 Ha dengan dikerjakan oleh 322 Petani. Kemudian dibeli dengan variasi harga. Diantaranya Rp 3700 utk 100 ton, Rp 3800 utk 300 ton, Rp 3900 utk 70 ton, Rp 4000 utk 497,5 ton dan Rp 3850 utk 32,5 ton.
Selanjutnya dari lahan 2000 Ha yang dikerjakan panen pertama seluas 445 Ha sedangkan sisanya seluas 1.555 Ha akan di panen pada tahap berikutnya.
“Hal Ini yang memberikan spirit kepada petani-petani yang ada di wilayah Sumba untuk termotivasi. Dan buktinya sekarang para petani terus menanam jagung khususnya para Petani di Wilayah Kodi Sumba Barat Daya,” tandasnya.
Bahwa masyarakat petani sudah mulai giat menjalankan Program TJPS ini. Karena sudah ada jaminan pembiayaan yang datang dari off taker dan Perbankan termasuk Bank NTT melalui kredit merdeka. Bahkan ada jaminan pasar yang memang sudah disiapkan oleh Pemerintah dalam ekosistem TJPS pola kemitraan untuk mengcover kapasitas produksi.