Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Material BANGUNAN Gedung RAIB di Tangan PANITIA

CitraNews

Misi ke-2 Kasek SAFIRAH adalah Melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien dengan mengembangkan Kurikulum 2013 berbsis kompetensi.. Gambar diabadikan Selasa 06 Agutus 2019. Doc.CNC/marthen radja.

Safirah : Pembangunan satu unit gedung lantai dua di SMKN 5 Kupang menyisahkan masalah. Hingga saat ini beberapa item  pekerjaan belum selesai 100 persen. Tapi demi kebutuhan anak didik saya ambilalih untuk menyelesaikannya.

Citra-News. Com, KUPANG – PROYEK pembangunan gedung dua lantai Ruang Kelas Baru (RKB) di SMK Negeri 5 Kota Kupang tahun anggaran 2018, hingga saat ini belum rampung. Progressing pekerjaan dari panitia pembangunan pun tidak jelas pertanggungjawabannya.

“Jika pemeriksaan Inspektorat ada hal-hal yang berdampak hukum maka panitia swakelola harus bertanggungjawab. Karena gedung tersebut dibangun dari dana Bantuan Pemerintah Pusat dan Dana Komite yang berasal dari orangtua siswa,”ungkap Dra. SAFIRAH Cornelia Abineno, Kepala SMKN 5 Kupang, Selasa 13 Agustus 2019.

Baca Juga :  MINIM Kolaborasi Program SOLIWOA ‘Mengadu’ ke JULIE Laiskodat

Pose bersama usai Sertijab Kasek SMKN 5 Kupang dari PLT Asa M. Lahtang (ke-2 dari kiri) ke SAFIRAH C. Abineno (ke-3 dari kiri) pada 27 Mei 2019. Doc.CNC/marthen radja.

Mengulangi pernyatannya ketika serah terima jabatan kepala sekolah (Sertijab Kasek) SMKN 5 Kupang dari ALEX Giri melalui ASA Lahtang selaku Pelaksana Teknis (PLT Kasek) pada akir Mei 2019 lalu, Safirah mengakui dirinya juga sudah berulangkali pertanggungjawaban tertulis dari  panitia pembangunan gedung dua lantai RKB itu. Namun HUNCE Lapa selaku Ketua Panitia Swakelola  dan Asa Lahtang selaku PLT Kasek tidak mengindahkan.

Baca Juga :  Pengendalian INFLASI Butuh Usaha BERSAMA dan Kerja KOLABORASI

“Padahal mestinya awal Sertijab Kasek itu semua hal yang terkait penatakelolaan SMKN 5 Kupang selama kepemimpinan lama. Tidak terkecuali dokumen pertanggungjawaban pmbangunan gedung RKD itu dilampirkan juga. Dari dinas sudah berulangkali meminta laporan itu secara rinci. Tapi Hunce dan Asa masa bodoh saja. Tambah lagi belakangan itu Asa bikin ulah yang aneh-aneh di sekolah. Aktivitas KBM jadinya terganggu,”ucap Safirah.

Siswa Komli Teknik Pengelasan mengerjakan railing (gambar kiri), dan pemantauan Kasek SAFIRAH didampingi YOLANDA Lilipoi, ST (gambar kanan), Selasa 06 Agustus 2019. Doc.CNC/marthen radja.

Pada kesempatan terpisah beberapa guru di sekolah itu mengakui, gedung RKB tersebut belum diserahterimakan dari pihak panitia. “Habis mau serah terima bagaimana itu gedung sementara beberapa item pekerjaan belum terselesaikan. Lalu dibilang anggaran sudah tidak ada lagi. Kan lucu anggaran 700 juta lebih bangunan fisik tidak rampung,”ucap Domi.

Baca Juga :  Sumbangan PAD Potensial Ada di SMK Negeri

Mirisnya lagi, Hunce Lapa memasukan nama-nama guru dalam kepanitiaan swakelola. Entah guru ASN maupun guru Honorer tapi tidak menjelaskan tugas dan fungsinya apa.