Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Material BANGUNAN Gedung RAIB di Tangan PANITIA

CitraNews

HUNCE Lapa (kiri) dan ASA M Lahtang (kanan) ketika ditemui awak media citra-news.com dan mediapurnapolri.id pada Maret 2019. Doc.CNC/marthen radja

Terhadap pekerjaan tiang beton untuk penyangga ke lantai dua, Hunce juga mengatakan kalau   model bangunan itu ditempel saja. “Tembok di lantai satunya tidak kita bongkar. Tiang betonnya kita temple saja, hanya untuk menahan banguan bagian atasnya. Di lantai dua itu yang dibiayai dari APBN. Kalau lantai satunya dari dana Komite sekolah,”tegasnya.

Hanya saja item-item pembiayaannya, tambah Domi Wadu, itu kemahalan. Harga besi ulir untuk beton satu staf seharga Rp 150 ribu. Padahal ketika ditanya di toko harga sekarang hanya Rp 120-an ribu per staf.

“Itu baru satu item biaya. Kalau ditambah dengan yang lain-lainnya juga dimark up hitung saja berapa banyak dana yang masih tersisa. Jadi selain sisa material juga ada sisa anggaran dari berapa item belanja. Lalu pekerjaan belum mencapai 100 persen anggaran biaya dibilang sudah habis, Ini masuk akal atau tidak,”ungkap Domi.

Baca Juga :  Kader PMKRI Diminta Lebih Militansi dan Inovatif

Ketua Panitia Swakelola, HUNCE Lapa beberapa waktu lalu mengatakan, kalau gedung RKB tersebut sudah selesai dibangun dan segera difungsikan pada tahun ajaran (TA) 2019/2020. Demikian juga ASA M. Lahtang, mantan Pelaksana Teknis Kepala Sekolah (PLT Kasek) bahwa pembangunan gedung dua lantai hasil dari sharing dana antara Bantuan Pemerintah Pusat (Banper) dan Dana Komite  senilai Rp 700 juta lebih tersebut, bisa dimanfaatkan siswa baru tahun ajaran 2019-2020.

Baca Juga :  Pengurus KKI Kota Kupang Segera GELAR Ujian KYU

Pernyataan dua orang guru dan petinggi di SMKN 5 Kupang tersebut di atas oleh beberapa guru di sekolah ini menyebutnya sebagai pembohongan public.

“Mereka omong besar di media massa kalau gedung RKB ini difungsikan pada TA  2019/2020.  Tapi kenyataannya sudah dua bulan KBM tidak pernah fungsikan itu gedung. Apa itu bukan pembohongan public,”ungkap DOMI Wadu saat ditemui citra-news.com  usai melakukan orasi di halamana SMKN 5 Kupang, Selasa 06 Agustus 2019.

DOMI Wadu (gambar kiri) saat diwawancarai dan pose bersama guru dan siswa Komli Teknik Bangunan SMKN 5 Kupang (gambar kanan), Selasa 06 Agutus 2019. Doc.CNC/marthen radja.

Menurut Domi yang juga guru di Komli (kompetensi keahlian) Teknik Bangunan, secara matematis perhitungan biaya anggaran pembangunan dua RKB gedung lantai dua itu hanya berkisar antara 400 sampai 500-an juta. Karena model bangunannya system suntik atau tiang penyangga ke lantai dua ditempel saja.

Baca Juga :  NTT Ekspor Perdana 1000 Ton JAGUNG Pemicu Petani GIAT Menanam

“Perhitungan kami di Komli Teknik Bangunan harga material yang ada tidak sampai 700-an juta. Tapi perhitungan biaya oleh panitia untuk lantai satu sekitar 300 juta lebih. Padahal bangunan lantai satu hanya tiang penyangga saja. Sementara temboknya dari bangunan yang lama. Itu tidak termasuk instlasi listrik. Mirisnya lagi bangunan belum selesai dikerjakan, material bangunan sudah raib diangkut oknum guru panitia swakelola. Mereka angkut malam-malam lagi. Ini memalukan sekali guru koq begitu,”tegas Domi.