Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Sosbud  

TENUN IKAT Laris Manis Tapi HAK PATEN Nyaris LUMPUH

CitraNews

Gubernur Viktor melebur dalam Tari Caci Manggarai saat Parade Karnaval Budaya di Alun-Alun Rujab Gubernur NTT, Senin 19 Agustus 2019. Doc. CNC/marthen radja.

Para pegawai ASN dan Non ASN lingkup Pemprov NTT diwajibkan mengenakan kain tenun ikat tiga hari dalam sepekan. Tapi sayang industry tenun ikat yang sudah menembus pasaran global itu hingga saat ini tidak memiliki Hak Paten. Bukankah ini bisa ditakar sebagai salah satu bentuk kebodohan?

Citra-News.Com, KUPANG – GUBERNUR Nusa Tenggara Timur (NTT), VIKTOR Bungtilu Laiskodat saat ini terus menggelorakan spirit Cinta Budaya dengan mengoptimalisasi produk tenun ikat. Hal pertama yang dilakukan pada awal kepemimpinannya adalah mewajibkan para pegawai ASN dan Non ASN di lingkungan Pemerintahan Provinsi NTT, mengenakan kain tenun ikat.

Baca Juga :  Gizi Pangan Memadai Ciptakan SDM Berkualitas

Peserta Karnaval Budaya dari Etnis Kabupaten Ngada  dan Etnis Kabupaten Sikka di Alun-Alun Rujab Gubernur NTT, Senin 19 Agustus 2019. Doc. CNC/marthen radja.

“Potensi tenun ikat sebagai kekayaan budaya NTT terus kita kembangkan. Kita menjadikan tenun ikat sebagai salah satu industry ekonomi menuju four zero point. Kalau industry di Jepang sudah five zero point maka Indonesia perlu mempersiapkan SDM handal dengan memanfaatkan potensi yang kita miliki. Tenun ikat NTT sebagai salah satu potensi patut dikembangkan menjadi insutri ekonomi menuju four zero point  dimaksud,”ungkap Viktor usai memimpin upacara peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI di Istana Rumah Jabatan Gubernur NTT, Kupang, Sabtu 17 Agustus 2019.

Baca Juga :  SD Ini Jadi ROLE MODEL Sekolah TERTIB dan BERSIH

Thema peringatakan HUT ke-74 Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2019 adalah SDM Unggul Masyarakat Indonesia Maju. Hal ini menurut Viktor untuk mendorong agar kecerdasan dan intelektual masyarakat Indonesia untuk mampu bersaing dalam semangat dunia hari ini yakni industri four point zero.

“Kita tahu bahwa  Jepang sudah maju dengan five point zero, indusrinya bukan alat tetapi pada manusia (SDM). Itu menjadi kekuatan kita ke depan. Kita harus mengejar ketertinggalan itu. Tentunya kita mendorong seluruh kekuatan melalui pendidikan dan vokasi untuk menjawab tantangan itu. Dan itu kita harus memulainya saat ini,”tegasnya.

Baca Juga :  HARGA dan TEMPAT Hal Keutamaan Manajemen Ritel

Kelompok Drum Band Pelajar berunjuk kebolehan di depan Gubernur Viktor dan Forkompinda di Alun-Alun Rujab Gubernur NTT, Senin 19 Agustus 2019. Doc. CNC/marthen radja.