Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Kasek SAFIRAH Membangun KARYA Dalam SENYAP

CitraNews

Dra. SAFIRAH Cornelia Abineno saat diwawancarai di SMKN 5 Kupang, Timor Provinsi NTT. Doc.CNC/marthen radja-Citra News.

Sekolah menengah kejuruan (SMK) sesungguhnya adalah lembaga pendidikan yang memiliki ‘gudang’ inovasi dan kreasi. Karena didalamnya berisikan tenaga guru yang memiliki kompetensi keahlian pada bidangnya dan membangun siswa untuk belajar berwirausaha.

Citra-News.Com, KUPANG – KEPALA SMK NEGERI 5 Kupang, Dra. SAFIRAH Cornelia Abineno mengatakan, lembaga pendidikan SMK sesungguhnya adalah gudang kreasi dan inovasi. Dari hasil kreasi dan inovasi guru-guru Komli akan menghasilkan otput siswa yang bermutu.

“Ukuran mutu pendidikan SMK hemat saya adalah seberapa besar daya serap siswa akan ketrampilan (skill) yang dimilikinya selama ia belajar di sekolah tersebut. SMK sebagai ‘gudang’ inovasi dan kreasi mestinya harus bisa menghasilkan siswa yang bermutu dan mampu berdaya saing. Dengan mutu ketrampilan yang ia peroleh selama belajar, setelah tamat sekolah dia manfaatkan untuk membangun usaha-usaha produktif,”ungkap Safirah saat diwawancarai awak Portal Berita Citra-News.Com, di SMKN 5 Kupang Jl. Nanga Jamal Naikoten 1 Kota Kupang, Timor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin 03 Pebruari 2020.

Baca Juga :  MARCU, Cs Pupuk Kemesraan Bermitra Dengan Lintas Media

Menurut Safirah, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, disana ada guru dan ada siswa melakukan aktivitas pendidikan dan pengajaran. Jadi ada suasana belajar terjadi.  Khususnya SMK anak-anak selain belajar memperoleh ilmu pengetahuan juga belajar ketrampilan. Sementara guru Komli (kompetensi keahlian) membimbing siswanya berlatih ketampilan. Karena sekolah dituntut 70 persen harus praktek ketrampilan.

Baca Juga :  HLM TPID-GNPIP di Maumere Gubernur VIKTOR Singgung DANA DESA Untuk PEM

Jadi pengertian belajar disini ada dua hal, pertama kemampuan teknis untuk membuat sesuatu. Kedua, ada motivasi untuk berusaha. Kedua, siswa punya semangat untuk berusaha, mengembangkan dan menghasilkan.

“Itu artinya setelah tamat sekolah siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai. Karena dari ketrampilan yang dia belajar selama itu, dia bisa membuat atau menghasilkan sesuatu. Sehingga setelah dia (siswa,red) tamat sekolah dia punya semangat berwirausaha dari kerampilan yang dia peroleh selama di bangku pendidikan. Jadi out put SMK sesungguhnya sudah ditanamkan jiwa entrepreneurship,”tegas Safirah.

Baca Juga :  Dua EMBUNG Mubasir Dinas Kehutanan ‘Cuci Tangan’

Sembari membeberkan, selaku kepala sekolah (Kasek) di SMKN 5 Kupang dia mencoba mengaplikasikannya melalui kegiatan Penataan Lingkungan Sekolah. Saya (Safirah,red) ingin melihat bagaimana sikap reaktif dari para guru Komli sejauhmana inovasi dan kreasi yang mereka miliki untuk memajukan sekolah ini.