Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Kasek SAFIRAH Membangun KARYA Dalam SENYAP

CitraNews

SMKN 5 Kupang Hadapi KENDALA Kelistrikan

Kasek Safirah saat ditemui awak media ini menyatakan kerelaannya untuk memberikan sumbangan untuk PAD Provinsi NTT.

“Pada prinsipnya dari SMKN 5 Kupang siap memberikan sebagian hasil usaha kami untuk PAD. Ini adalah bentuk tanggung jawab dan partisipasi sekolah membangun daerah ini. Dengan APBD yang minim maka pembangunan di NTT menjadi stagnan. Adanya sumbangan PAD dari sekolah dapat mambantu meringankan beban pemerintah provinsi,”ungkap Safirah.

Menjawab besaran sumbangan yang disanggupi, Kasek Safirah belum lugas menyebutnya. Tapi yang pasti sekitar 10 jutaan. “Kami pasti berusaha membangkitkan sumber daya Komli yang ada untuk menyumbang PAD. Saat ini kami tengah menata sekolah baik dari aspek manajemen juga lingkungan sekolah,”tandasnya.

Baca Juga :  TERNYATA Sudah Diputihkan Mobnas DH 5 Juga DH 1

Menurut Safirah, kendala utama yang dihadapi sekolah asuhannya itu adalah kelistrikan. Perihal rendahnya arus listrik yang masuk ke jaringan sekolah berimplikasi pada kerusakan peralatan prakek siswa. Karena diketahui hampir semua Komli membutuhkan tenaga lsitrik yang berjumlah besar voltasenya. Termasuk saat pelaksanaan Ujian Nasional (UN).

Baca Juga :  ANEH Masyarakat MENOLAK Membangun BENDUNGAN

“Saya sedang membuat proposal permohonan untuk pengadaan gardu lisrik. Kami SMPK 5 Kupang harus punya gardu tersendiri karena kebutuhannya banyak. Yang ada saat ini dengan tegangan rendah sehingga dinaikkan dayanya atau punya pasang gardu sendiri,”kata Safirah.

Kalau kami sudah punya Gardu sendiri, sambung dia, sudah tentu semua Komli kerja lebih optimal. Kalau kerja optimal dan memanfaakan potensi yang dimiliki sudah pasti ada pendapatan lebih. Ada dua Komli yang membutuhkan daya lisrik yang cukup besar, yakni Komli Teknik Pengelasan dan Teknik Bangunan. Kendala mati hidup lisrik yang tidak karuan membuat banyak peralatan rusak dan kerja (praktek kerampilan) menjadi tidak produktif.

Baca Juga :  Setelah BERMITRA Dengan Bank NTT Dua WANITA Tangguh Ini Punya CERITA

Sekali lagi saya mau katakan, tegas Safirah, maju mundurnya sekolah ada pada guru menjadi ujung tombak penentu. Kalau gurunya tidak inovasi dan kreasi  maka kreatifitas anak jadi lumpuh. Memang tidak gampang merubah mindsheet (alur pikir) ke alur tindak (aplikatif).