Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

BESIPAE, Basis Eco Office ASN Lingkup Setda Provinsi NTT

CitraNews

*) Catatan Marthen Radja (Bagian 2)

Kinerja George Hadjoh (kanan) menatakelola Kebun Kantor (eco office) Guubernur NTT mendapat apresiasi dari Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTT, YOHANNA Lisapaly (kiri). Doc. marthen radja/citra-news.com

Dipastikan Besipae di aras Selatan Timor akan bertumbuh menjadi sentra ekonomi baru NTT. Kepala Biro Umum Setda Provinsi NTT, GEORGE Hadjoh dan stafnya berinisiasi merubah tanah gersang menjadi ‘emas hijau’. Saat ini lahan kosong sekitar area perkantoran di bilangan Jl. El Tari dan Jl.Polisi Militer Kota Kupang menjadi hijau menawan ditengah kemarau. Bahkan inovasi Eco Office-nya itu telah merambah ke lahan milik Pemprov NTT di Besipae  Kabupaten TTS. Quo Vadis George Hadjoh…!

Citra News.Com, KUPANG – GUBERNUR Provinsi Nusa Tenggara Timur, VIKTOR Bungtilu Laiskodat memandang kemiskinan dan keterbelakangan hidup masyarakat NTT adalah masalah klasik yang dihadapi pemimpin daerah dari masa ke masa. Di era Gubernur VIKTOR Bungtilu Laiskodat (VBL) dan Wakil Gubernur JOSEF Adrianus Nae Soi (JNS) masalah ini dimanifestasikan kedalam visi ‘NTT Bangkit, NTT Sejahtera’. Untuk mencapai visi tersebut ada 5 (lima) misi, diantaranya, Mewujudkan masyarakat Sejahtera dan adil.

Baca Juga :  MATHIAS Mengaku BANGGA Memakai KAIN Tenun NTT

“…Amanah menjadi pemimpin telah diletakkan di pundak kami, maka tibalah saatnya untuk menabuh tambur perang melawan kemiskinan. Kita harus berjuang bersama-sama memenangkan peperangan melawan kemiskinan….” (Pidato Gubernur Viktor dalam Sidang Paripurna Istimewa di Aula Utama Kantor DPRD Provinsi NTT, di bilangan Jalan El Tari Kota Kupang, Timor NTT, tanggal 10 September 2018.

Kika : Illustrai gambar kiri, Gubernur VIKTOR Bungtilu Lasikodat ketika memberikan sambutan pada HUT ke-9 SMPN 6 Nekamese Desa Oelomin Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang, Timor NTT, Sabtu 15 Agustus 2020 . Dan penjelasan para Narasumber dipandu Kadis Kominfo NTT, Drs. ABA Maulaka (kanan) pada acara Berbagai Informasi 2 Tahun kepemimpinan VBL:-JNS di Rujab Gubernur NTT, Kupang, Sabtu 5 September 2020. Doc. marthen radja/citra-news.com

Narasi itu kini terus mendera batin VBL-JNS walau harus dibayar dengan kritikan bahkan cercaan sekalipun. Perjalanan 2 (dua) tahun memimpin NTT, aksi demonstrasi dari berbagai elemen masyarakat terus mewarnai kepemimpinan VBL-JNS. Sebagai contoh  terjadi beberapa kali aksi demo soal relokasi warga di Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) Kabupaten Manggarai Barat dan aksi demo ibu-ibu serta kelompok warga tiga desa di wilayah Besipae Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Juga cercaan segelintir orang di media social soal pernyataan ‘Namkak’ juga Timor dan Sumba penyumbang terbesar kebodohan dan kemiskinan di NTT.

“Sebagai pejabat public, iya wajarlah dikritisi masyarakat. Saya Viktor Bungtilu Laiskodat sebagai gubernur apa mau dicerca, dikritik, atau didemo yo monggo. Iya silahkan saja, karena itu adalah bagian dari evaluasi masyarakat. Akan tetapi jangan coba-coba menyerang pribadi,”tegas Gubernur Viktor ketika coffee morning bersama sejumlah wartawan media cetak, elektronik, dan media online di Rujab Gubernur NTT, Kupang,  Jumat 28 Agustus 2020.

Baca Juga :  SAATNYA Mewujudkan NTT- the ‘New Tourism Territory’ (bagian-7)
Baca Juga :  Langkah Politik BOBY Pakh di Mata Ibrahim MEDAH

Pointnya bahwa kepemimpinan VBL-JNS menghendaki perubahan (restorasi). Restorasi dan pola pikir (mindshet) dan pola tindak (kerja keras, red) dalam semangat kolaborasi nan revolusioner. Sebab persoalan terbesar NTT adalah kemiskinan. Dan persoalan ini hanya bisa dihadapi dengan cara kerja luar biasa (extra ordinary).