Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Polkam  

DESA/Kelurahan Model TOLAK PMT Pangan INSTAN

CitraNews

Kika : Merry Nai Soi Jogo, VIKTOR Manek dan JULIE Sutrisno Laiskodat pose bersama usai RDP dengan Komisi IV DPRD Provinsi NTT, Kupang Rabu 04 Agustus 2021. Doc. marthen radja/citra-news.com

Julie Laiskodat : “Kami PKK menyediakan pangan lokal buatan sendiri. Bukan memberi makan Bumil, Busui, Balita, anak PAUD dan anak SD dengan pangan instan…”

Citra-News.Com, KUPANG – KEGIATAN Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dalam program Desa Model di NTT menyasar pada Ibu Hamil (Bumil), Ibu Menyusui (Busui), Balita, PAUD dan anak Sekolah Dasar.

Baca Juga :  Untung Rugi Parpol Usung Gatot Nurmantyo di Pilpres 2019

Program Desa Model ini dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (Prov.NTT) bekerjasama dengan Tim Penggerak (TP) PKK di 22 kabupaten/kita se-Provinsi NTT.

Kepala Dinas (Kadis) PMD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), VIKTOR Manek mengatakan, PMT Desa/Kelurahan Model menggunakan bahan pangan lokal yang dimasak Tim Penggerak Pembinaan Keluarga Sejahtera (TP-PKK Desa/Kelurahan Model). Alias bebas dari makanan siap saji atau pangan instan.

Dia menjelaskn, PMT Desa/Kelurahan Model yang dilaksanakan oleh Dinas PMD Prov.NTT di 22 Desa/Kelurahan Model bertujuan untuk mencegah terjadinya stunting dan gizi buruk. Karena itu kami menyasar pada Bumil, Busui, Balita, anak PAUD hingga anak SD.

Baca Juga :  Surat Terbuka LUDONI Kepada MEGAWATI Berbuntut Ujaran Kebencian?

“Jadi kalau ada Ibu yang mulai hamil (0 bulan, red), kami langsung intervensi dengan PMT,” ungkap mantan Penjabat Bupati Malaka saat dikonfirmasi awak Portal Berita citra-news.com, di Kupang, Selasa 03 Aguatus 2021.

Viktor mengatakn, PMT adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan di 22 Desa/Kelurahan Model yang dibentuk Dinas PMD NTT. Untuk giat PMT kami bekerjasama dengan TP PKK Provinsi NTT.

Baca Juga :  Bungtilu Laiskodat – Yos Soi Masuk Daftar PEMENANG 16 Besar

Ketua PKK mengusulkan kegiatan dan anggaran (sesuai jenis makan yang akan dimasak, red). Kemudian PKK membeli bahan makanan (bahan lokal, red), lalu dimasak bersama oleh ibu-ibu PKK.

Sejumlah dana untuk penerima manfaat, tambah Viktor, dicairkan melalui koordinator PKK Desa/Kelurahan Model dengan persetujuan Kepala Desa/Lurah. Lalu dibelanjakan untuk kegiatan PMT.

Pada saat kegiatan bersama masing-masing penerima manfaat PMT, beber Viktor, membawa peralatan makan sendiri dan makan bersama di tempat yang disepakati. Jadi kami tidak menggunakan makanan siap saji atau pangan instan, tegasnya.