Tentunya, tambah dia, modul pembelajaran yang progresif dan prospektif. Karena dengan pesatnya kemajuan teknologi dan industri saat ini maka lembaga pendidikan harus juga bisa mengikuti kemajuan yang ada. Yaitu dengan mempersiapkan siswa memiliki kompetensi keahlian yang kompetitif dan berdaya saing.
“Bapak Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengarahkan dinas pendidikan untuk merancangbangun sistem pendidikan SMK 4 tahun atau Sekolah Model. Dengan penekanan pada bidang keahlian tertentu. Contohnya kalau di SMK Negeri 5 Kupang ini punya keunggulan di bidang kelistrikan. Nanti SMKN yang lainnya bidang apa lagi. Itulah yang mau kita kembangkan di SMK Plus 1 Tahun ini. Jadi pelaksanaan pendidikan 4 tahun SMK ini kita kembangkan sesuai dengan bidang keahlian yang diunggulkan di sekolah tersebut,” beber Linus yang ditemui awak citra-news.com saat Launching Modul SMK Plus 1 Tahun di SMKN 5 Kupang, Jumat pekan lalu.
Menurut mantan Kepala Badan Perbatasan Provinsi NTT ini, untuk tahun 2022 pengembangan modul pembelajaran 4 tahun SMK atau Modul SMK Plus 1 Tahun diujicobakan terlebih dahulu di 5 (lima) SMK Negeri se-Kota Kupang.
“Bapak Gubernur harapkan kita (Dinas P dan K Prov NTT, red) untuk mengembangkan Sekolah Model. Ini kita ujicoba di 5 (lima) SMK Negeri se-Kota Kupang dengan modul pembelajaran 4 tahun. Kelima SMK Negeri yang ada ini jadi barometer SMK Plus 1 tahun untuk semua SMK Negeri maupun swasta yang ada di Provinsi NTT,” tuturnya.
Linus menyebutkan, kelima SMK Negeri di Kota Kupang yang jadi Sekolah Model di Provinsi NTT adalah SMK Negeri 1 sampai SMK Negeri 5 Kota Kupang dengan kompetensi keahlian pada bidang (jurusan, red) keunggulannya di masing-masing sekolah.
informasi dari berbagi sumber bahwa sekolah-sekolah yang ada ini juga bagian dari SMK Pusat Keunggulan (PK) yang sudah ditetapkan Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendiknas RI.
STM Nenuk Juga 4 Tahun
