“Pegawai dari bank NTT Bajawa mereka biasa jemput tabungan harian. Karena saya ada tabungan Simpel untuk anak-anak saya. Ada juga tabungan di BRI tapi bukan nama Simple. Tapi kami di pasar ini, disana sini pedagang punya QRIS. Kami senang bank NTT beri kami kemudahan-kemudahan. Jadi kami tidak perlu rugi uang ojek lagi pergi antar tabungan ke kantor bank NTT Bajawa,”tuturnya.
Tampak mama Marselina melayani pembeli sayuran di Pasar Bobou.
Disaat yang sama di lapak Mama Marselina dan lapak Mama Gorety juga mengaku pakai QRIS
“Itu barang (QRIS, red) dari bank NTT Bajawa. Pegawai bank datang kasih kami. Bilang nanti ada yang belanja tidak bayar pake uang, tapi cukup dekatkan HP di QRIS . Baru dua hari lalu saya cek ada uang Rp 750 ribu di QRIS,” ucap mama Gorety.
Dia menyatakan senang memiliki QRIS. Karena dirinya tidak perlu lagi ke kantor bank NTT.
Dia mengaku kalau petugas bank NTT datang tunjuk kertas bahwa uang belanja pake QRIS sudah masuk rekening tabungan. Saya tidak bolak balik ke kantor lagi. Gampang saja kalau kita ada QRIS. Kalau di bank lain kita harus cek sampai di kantor, tandasnya.
Demikian halnya di Lapak mama Marselina. Dia mengatakan menabung di bank NTT urusannya lancar-lancar saja.
“Saya menabung di bank NTT untuk anak-anak saya sekolah. Ada juga tabungan di bank BRI. Biar sedikit-sedikit juga ada. Saya punya suami sopir oto. Dia cari uang saya juga cari uang di pasar Bobou ini. Tabung di bank NTT lebih memudahkan kami masyarakat. Kita lebih irit uang transpor. Karena petugas bank NTT datang kasitau kita. Kita baru mau tabung atau setor tabungan juga mereka datang ambil,” tuturnya.
“Semua pedagng di pasar Bobou ini, sekitar 100 orang sudah pakai QRIS. Dari pedagang sayuran, penjual ikan, daging mereka bank NTT kasihkan QRIS,” tambah Bere Mau yang didampingi juga Kadiv Corsec bank NTT kantor Pusat, Endri Wardono serta Gilbert Daud. +++ marthen/citra-news.com
