Bagi kita masyarakat yang kurang paham akan dunia perbankan dan keuangan, jelas dia, tentu hal ini dianggap biasa saja dan lumrah bagi bank sebagai lembaga keuangan.
Namun informasi tentang keberhasilan Bank NTT melalui berbagai penghargaan yang diterima bagi kita para ekonom atau analis-analis perbankan akan tergugah untuk mengkaji lebih mendalam apa saja penyebabnya.
James mulai mengurut, secara sederhana mulai dari pergantian manajemen Bank NTT dua tahun lalu. yakni ketika RUPS Rote Ndao akhirnya mengesahkan Harry Alexander Riwu Kaho sebagai direktur utama Bank NTT.
Tidak sampai disitu saja, melainkan diikuti dengan keseriusan pemegang saham untuk merombak serta melengkapi seluruh struktur badan pengurus.
Hingga kini, sebut James, direksi dalam komposisi lengkap yakni Direktur TI & Operasional, dijabat oleh Hilarius Minggu, Direktur Dana, Johanis Landu Praing, Direktur Kepatuhan, Christofel Adoe dan Direktur Kredit, Paulus Stefen Messakh.
“Dari rekam jejak selama ini dan lewat kajian dalam perspektif ekonomi manajemen, saya dapat menemukan satu jawaban yang tentu tidak membuat kaget. Sebab bagi ekonom itu adalah salah satu phenomenon,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, ternyata domain factor yang saya temukan adalah Leadership. Dari semua keberhasilan hingga mencapai Modal Inti Minimum Rp. 1,9 Triliun di akhir tahun kemarin ternyata andil pemimpin paling dominan.