“Mahasiswa adalah stakeholder utama yang kita prioritaskan. Sedangkan kita adalah industri jasa. Sehingga dalam pelayanan kedepan kita harus tetap menjaga mutu dan standar pelayanan,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini mau akreditasi saja, pastinya yang akan diutamakan adalah mutunya. “Untuk itu, saya minta teman-teman dari fakultas yang akan proses sertifikasi untuk konsultasi dengan tiga biro yang sudah mendapat sertifikat ini,” pinta Maxs.
Perlu Perbaikan
Sementara itu, Tim ISO dari Lembaga Sertifikasi Manajemen Mutu Mita Sejati Fazahara, Ivar Kusradi D, ST., M.Eng., menyampaikan bahwa sebelum proses sertifikasi, pihaknya sudah melakukan pendampingan dan auditnya akan ada laporan perbaikan.
“Saat pendampingan rata-rata yang berkaitan dengan pengembangan SOP dan manajemen resiko. Dan saat ini juga organisasi juga harus bisa peduli dengan manajemen resiko.
“Nah dari itu, maka kita coba pressing pada tiga biro ini terkait manajemen resiko, identifikasi resiko sampai pada mereka mengelola resiko, ini poin pentingnya,” jelasnya
Sertifikat ISO 9001:2015 ini, jelasnya, lebih kepada manajemen mutu, yang mana persyaratannya berkaitan dengan konteks organisasi, kepemimpinan, manajemen resiko, infrastruktur serta pelayanan.
“Rekomendasi kita ya kedepan Undana harus mulai dengan perencanaan infrastruktur IT (Informatika Teknologi) dan sistem keamanan informasi juga harus lebih dikuatkan lagi. Sistem layanan informasi harus benar-benar safety,” ujarnya. +++ marthen/citra-news.con
