Menjadi Bank Devisa, menurut Fahrensy adalah langkah yang sangat positif ditempuh oleh Bank NTT untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kami percaya bahwa dengan kolaborasi dan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, bisnis, media dan stakeholder lainnya, kita dapat mencapai lebih banyak prestasi yang bermanfaat bagi daerah kita,” tandasnya.
Menjawab wartawan soal kesiapan SDM, Fahrensy mengatakan pihak OJK tentu telah mengkaji berbagi aspek, termasuk kesiapan Sumber Daya Manusia yang dimiliki Bank NTT.
“Yang namanya bank kalau dia sudah berubah status partinya SDM-nya bagus dulu. Otaknya harus diasah dulu batu dia bisa bikin ini Bank NTT jadi Bank Devisa”, ujarnya.
SDM yang mumpuni itu harus ada, tegas Fahrensy, karena ini Bank NTT bukan saja bersaing dengan bank-bank di Kota Kupang. Akan tetapi bersaing juga dengan bank-bank lainnya di Indonesia bahkan di dunia.