Pj. Gubernur NTT, ANDRIKO Noto Susanto (kiri) didampingi Pj. Bupati Flotim SULASTRI Rasyid dan DORIS Rihi serta sejumlah pejabat terkait melihat bekas rumah pendusuk yang dibakar massa Senin (21/10). Doc. biro APim setdantt.
Pemprov NTT beri bantuan bahan makanan, pakaian, dan beras 5 ton untuk untuk korban dan warga terdampak.
Citra News.Com, LARANTUKA – ADONARA kembali berdarah pada Senin 21 Oktober 2024. Lantaran konflik internal antar tiga desa yaitu Desa Bugalima, Desa Ile Pati dan Desa Kimakamak di Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur (Flotim).
Penjabat (Pj.) Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, SP., MP bertindak cepat dan turun langsung ke lokasi kejadian. Tepatnya pada Selasa (22/10) sore, Pj. Gubernur Andriko beserta rombongan bertolak dari Kupang menggunakan Kapal Fery ASDP KMP Ranaka dan tiba pada Rabu (23/10) pagi sekitar pukul 05.35 Wita di Pelabuhan Fery Waijarang Lembata.
Dari Pulau Lembata menggunakan Speed Boat berlayar menuju ke Dermaga Waiwerang di Kecamatan Adonara Timur. Setibanya di Pulau Adonara, Pj. Gubernur beserta rombongan langsung menuju ke lokasi terdampak konflik dalam rangka penyelesaian permasalahan tersebut sekaligus menyalurkan bantuan sosial bagi para korban.
Di Desa Bugalima Pj. Gubernur NTT didampingi mantan Penjabat Bupati Flotim DORIS Alexander Rihi (Kepala Biro Pemerintahan Setda NTT), Kepala Dinas Sosial Prov. NTT, Kanisius Mau, dan juga Plt. Kaban Kesbangpol Prov. NTT, Regina Manbait serta Pj. Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid, dan unsur Forkopimda serta Pimpinan Perangkat Daerah terkait.
Situasi terpantau dimana kondisi beberapa rumah yang telah habis terbakar serta menimbulkan korban jiwa. Pj. Gubernur Andriko beserta rombongan juga melakukan tatap muka dengan penduduk di Desa Kimakamak. Sementara Desa Ile Pati tidak sempat dikunjungi.
“Ketika mendengar terjadi konflik antar desa di Adonara, terlebih adanya korban jiwa dan banyak rumah yang terbakar, saya memutuskan untuk segera ke sini. Kami meminta maaf kepada keluarga korban, karena juga akibat kelengahan kami, makanya hal ini bisa terjadi,” ujar Pj. Gubernur NTT kepada warga masyarakat yang menjadi korban di Aula Kantor Desa Bugalima.