Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

TERBATAS Pengguna Akses Internet di Provinsi NTT

CitraNews

Aba Maulaka : Letak geopolitik NTT yang Terpinggir, Terluar, namun Terdepan NKRI maka adalah tepat kalau konsep Nawacita atau pembangunan dari pinggir Indonesia ala Presiden Joko Widodo juga terlaksana di Provinsi NTT. Akan tetapi  sampai saat ini di wilayah NTT pesebaran akses internet masih terbatas atau belum terjangkau semuanya. Musebabnya selain masalah lahan juga fasilitas dan sarana prasarana pendukung yang kurang memadai.

Baca Juga :  Sejumlah Proyek Dinas Sosial GAGAL Ulah Biro Pengadaan

Kupang, citra-news.com – PROVINSI Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berada di wilayah bagian Timur Indonesia acapkali dianaktirikan dari skala pembangunan nasional. Tidak terkecuali infrastruktur telekomunikasi yang belum terbangun di beberapa kabupaten di Provinsi Kepulauan NTT ini.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi NTT, Drs. Aba Maulaka mengatakan, secara geolitik letak NTT ada 3 (tiga) aspek yaitu terpinggir, terluar, dan terdepan. Bahwa wajah Terdepan NKRI ada di NTT namun aksesibilitas jaringan komunikasi dan informatika masih terbatas.

Baca Juga :  Para Kades JANGAN Salah Menggunakan DANA DESA

“Oleh karena letak Provinsi NTT dengan pesebarannya didominasi oleh wilayah laut atau perairan maka perlu ditunjang dengan fasilitas sarana dan prasarana jaringan komunikasi dan informatika (internet) dimaksud. Untuk itu kehadiran Komisi I DPR RI ini menjadi harapan baru bagi rakyat NTT dalam menjalin komunikasi melalui jaringan internet,”ucap Aba Maulaka.

Baca Juga :  OPD Diminta Optimalisasikan TAMAN WISATA Jadi Arena Multifungsi

Wakil Bupati Alor ini, jaringan internet sangat dibutuhkan masyarakat terutama bagi anak-anak generasi muda bangsa ini khususnya dalam bidang pendidikan. Kebutuhan pelayanan masih kurang atau baru sekitar 60 persen.

“Meskipun pelayanannya diatas total rata pengguna internet di Provinsi NTT. Akan tetapi untuk kebutuhan pendidikan ini kami berharap ditingkatkan dari 60 ke 100 persen. Karena menjadi kebutuhan pendidikan terutama ketika ujian nasional,”tandasnya.