Alasan lainnya, adalah karena konflik internal partai, kekhawatiran akan masa depan partai, serta iming-iming dari partai lain. “Karena konflik internl di partai asal membuat partai politik (Parpol) terbelah. Sehingga politikus jadi tidak nyaman dan mencari partai yang stabil,”katanya.
Hal ketiga, menurut Amali, kekhawatiran terhadap masa depan partai. Berdasarkan amanah UU Pemilu mengatur partai politik akan tetap bertahan di DPR RI jika memenuhi syarat parliamentary threshold minimal empat persen. Ketentuan ini membuat politikus khawatir partainya tidak bertahan di DPR sehingga ia pindah ke partai.
Selanjutnya yang keempat, sebaut dia, adanya tawaran pindah dari partai lain dengan iming-iming alat peraga kampanye maupun insentif dana kampanye.
