“Untuk APBD Perubahan 2018 ini kita sudah mulai action dengan grand design, road map, dan pengiriman petani dan persiapan pendamping sebagai lokomotif dalam GRH Kelor di NTT. Kami optimis akan berhasil karena masih banyak lahan kosong di wilayah NTT ini. Saya kira pengembangan secara intensif tanaman kelor punya peluang besar. Baik jumlah area maupun peluang pasar yang menjanjikan akan mampun meningkatkan kesejahteraan petani. Asal saja dilakukan secara telaten dan fokus,”ungkap Anis.
Sembari menambahkan, beberapa kabupaten di NTT yang berpotensi dilakukan pengembangan tanaman Kelor secara intensif. Diantaranya, kabupaten di Pulau Timor secara keluruhan, Kabupaten di Sumba, Kabupaten Alor, Rote Ndao, Sabu Raijua, dan Kabupaten Lembata. Juga beberapa spotspot di kabupaten lainnya di NTT. +++ cnc1
Gambar : Ir. Yohanis Tay Ruba, M.Si, ditemui wartawan di bilangan Jl. Polisi Militer, Kupang, Rabu 3 Oktober 2018.
Foto : doc.CNC/marthen radja