Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

DEBAT PILPRES Bahas Tiga Isu HAM

Ricky Gunawan : Sejak beberapa tahun terakhir, Indonesia dinodai banyak aksi intoleransi dan persekusi ke kelompok minoritas, baik minoritas agama, gender, maupun minoritas seksual. Debat Capres-Cawapres penting dilakukan untuk memaparkan gagasan dan sikap mereka mengenai solusi mengatasi persoalan intoleransi dan diskriminasi dan merawat kemajemukan di Indonesia. 

 

Jakarta, citra-news.com – DUA PASANGAN Calon Presiden dan Calon Wakil Presin (Capres-Cawapres), Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melakukan debat perdana Pilpres 2019. Dua pasangan Capres-Cawapres memaparkan sikap mereka terhadap persoalan hukuman mati, intoleransi dan penegakan hukum (rule of law).

Baca Juga :  Harga BERAS Meroket DUO PENJABAT Merakit TAKTIK Pengendalian INFLASI

Direktur LBH Masyarakat Ricky Gunawan menyatakan, Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno harus menjelaskan pendapat dan sikap mereka terhadap masalah terkait tiga isu HAM itu kepada publik dalam debat Pilpres 2019 tahap pertama.
“Debat ini sejatinya menjadi forum bagi publik untuk menilai orisinalitas ide dan menggali gagasan para capres dan cawapres,” kata Ricky dalam siaran resminya pada Rabu, 16 Januari 2019.

Baca Juga :  BERTAMBAH, Pedagang FLOTIM Pakai QRIS Bank NTT

Ricky menjelaskan isu hukuman mati penting dibicarakan dalam debat Pilpres 2019 karena selama era pemerintahan Jokowi terjadi 18 eksekusi yang membuat Indonesia dikritik keras oleh publik di dalam negeri dan internasional.

Baca Juga :  WARGA Negara DIINGATKAN Untuk MEMATUHI Aturan dan Prosedur KEIMIGRASIAN

“Saat ini Indonesia adalah satu dari sedikit negara di dunia yang masih memberlakukan hukuman mati. Banyak negara retensionis yang sudah mulai meninggalkan praktik hukuman mati,” kata dia.

Ricky menambahkan, Malaysia saja kini mulai menggodok rencana menghapus hukuman mati. Dia mendesak Indonesia juga membuka pintu bagi abolisi hukuman mati.