Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Merenda KEGAGALAN di Bisnis Koperasi GEMARIKAN

CitraNews

Koperasi ‘Gemarikan Sejahtera Bersama’ yang dipayungi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT (DKP NTT) disinyalir menerapkan model bisnis ‘kios dalam toko’. Astaga…!

Kupang, citra-news.com – GRACE F.P Ndoen, SH mengakui aneka produk olahan hasil laut dari sejumlah Usaha Kecil dan Menengah dipasarkan di  Rumah Usaha Niaga (RUN) Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun usaha bisnis yang dirintis oleh DKP NTT sejak tahun 2014 itu kini mulai pasang surut dan tak menentu.

Demikian Grace saat ditemui citra-news.com di RUN Kupang, Jalan Basuki Rachmat Naikolan Kota Kupang, Provinsi NTT,  Jumat 01 Maret 2019.

Baca Juga :  SUKSES Implementasikan PEDAL Bank NTT Terima PENGHARGAAN Dari KPK

Menurut dia, Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) adalah program pemerintah Provinsi NTT dalam memajukan pembangunan di sector kelautan dan perikanan. Dan dalam menjalankan aksi program ini pegiat Gemarikan membentuk UKM. Dan setiap UKM menjalankan usaha pengolahan bahan makanan dari hasil lalut.

Tapi sayangnya seiring berjalannya waktu usaha bisnis UKM ini mengalami pasang surut. Sejatinya, jelas Grace, ada banyak factor pemicu kelesuan bisnis UKM Gemarikan. Diantaranya, ketidakharmonisan hubungan bisnis antara satu UKM dengan UKM lainnya. Apalagi di dalam satu unit usaha ada ‘orang dalam’ di dinas selaku pengelola program. Dan factor lainnya adalah ketersediaan bahan baku yang sifatnya musiman saja.

Baca Juga :  10 DUBES Bakal Gowes Sepeda BAMBU di WFC Labuan Bajo Flores

Menjawab UKM yang berkecimpung di Gemarikan, sebut Grace, sedikitnya ada 50-an anggota usaha kecil dan menengah (UKM) yang memasukan aneka produk olahan hasil laut dan dipajang di RUN ini. Aneka produk olahan dimaksud berupa abon ikan, kerupuk, keciput dan stik rumput laut, serta hasil olahan lainnya.

Baca Juga :  BOBY Pakh Sebut MINIM Infrastruktur JALAN Simbol KEMUNDURAN Pemberdayaan EKONOMI

“Jika pada musimnya tiba sejumlah produk olahan itu lengkap terisi di rak-rak pajangan ini. Tapi musim penghujan seperti saat ini bahan bakunya sulit didapat. Sehingga aktivitas produksi tidak terlalu padat. Dan bahkan tidak ada aktivitas. Nah, untuk mengisi waktu lowong ini maka kami jalankan mesin printing untuk mencetak kemasan. Juga bahan order (pesanan) lainnya,”ungkap pemilik UKM Mama Bo’I sekaligus pengelola RUN Kupang itu.