Dugaan kongkalingkong dan kabar dugaan antara pimpinan OPD dengan kepala daerah sebelumnya menjadi bagian dari kerja cerdas Korinus-Jerry (Bupati dan Wakil Bupati Kupang sekarang) untuk melakukan penertibaan asset.
“Dan saya tahu semuanya ini. Karena sebelum saya jadi Wakil Bupati, saya adalah anggota DPRD Kabupaten Kupang. Akibat salah urus asset maka tidak ada pemasukan untuk PAD. Implikasinya gerak laju pembangunan di Kabupaten Kupang, terlambat jauh jika dibandingkan dengan kabupaten lainya di NTT,”beber Jerry.
Sesungguhnya penyebab utama disparitas pembangunan di Kabupaten Kupang, menurut Jerry, adalah sejumlah asset yang salah urus. Atau bahkan tidak terurus dan tidak dikelola secara baik. Padahal pemanfaatan asset merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Yang pada gilirannya digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, melalui pembangunan di berbagai sector.
Asset lainnya selain kendaraan roda dua maupun roda empat juga tanah dan bangunan, sumber PAD lainnya, sebut Jerry, dari sumber daya alam berupa bahan galian (tambang) C dan juga pasar rakyat yang pemanfaatannya diambil melalui retribusi. Termasuk sumber-sumber air yang dikelola oleh PDAM.
“Dari kesemua sumber PAD setempat ini perlu dikelola secara baik dan transparan. Sehingga memberi nilai manfaat bagi pembangunan dan kemaslahatan rakyat. Contohnya PDAM Kabupaten Kupang adalah pengelola asset yang paling buruk. Sudah sekitar 4-5 tahun ini tidak seperserpun ada kontribusinya untuk PAD. Padahal meraup keuntungan puluhan miliar. Lalu kemana pengelolaan air selama ini. Jangan-jangan sudah terjadi kongkalingkong dengan pemimpinnya sebelumnya,”tegasnya berulang.
Menjawab asset PDAM empunya Kabupaten Kupang yang ada di wilayah Kota Kupang, jelas Jerry, sebelumnya sudah ada MoU yang ditangani beberapa waktu lalu oleh Ayub Titu Eky (Bupati Kupang sebelum Korinus Maneno) dengan Walikota Kupang Jefry Riwu Kore.