Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini
Polkam  

Boni Jebarus : “OPD Sangat Jago Dalam Menyembunyikan Uang”

BONIFASIUS Jebarus (kiri) dan ALOYSIUS Malo Ladi (kanan). Doc.CNC/marthen radja-Citra News.

“Belum. Belum ada kesepakatan anggota DPRD NTT terkait pinjaman daerah sebesar Rp 900 miliar tersebut. Nanti dikembalikan ke Komisi masing-masing untuk dibahas lebih lanjut,”ungkap Wakil Ketua DPRD NTT, ALOYSIUS Malo Ladi, keika ditemui awak citra-news.com di gedung DPRD NTT Senin malam.

Alotnya pembahasan materi rapat seputar Nota Pengantar Keuangan TA 2020 dengan sentral agenda pada pinjaman daerah 900 miliar ini mengundang teka-teki beragam. Disinyalir sebagai ‘posisi tawar’ dalam beragitasi politik bagi anggota DPRD periode 2019-2024. Bahkan dikabarkan Bank NTT siap melayani pijaman tersebut meski ada persyaratan perbankan yang harus dipenuhi. Kuat dugaan manuver dari Direktur Utama Bank NTT ini sebagai bagian dari garansi jabatan.

Baca Juga :  KOLABORASI Bank NTT Dengan Pemprov HADIRKAN Aplikasi SP2D ONLINE

PINJAMAN, Sumber Penerimaan Pembiayaan

Baca Juga :  Tallo : 38 PKL DIRELOKASI Bukan DIGUSUR

Patut diapreasi atas alur pikir Komisi IV DPRD NTT dalam mana menempatkan pinjaman sebagai sumber penerimaan pinjaman. Pembiyaan yang dimaksudkan adalah pembiayaan infrastruktur Non APBN (PINA) yang sudah dibahas pada rapat Komisi IV dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD NTT periode 2014-2019.

Terendus kabar kalau upaya Komisi IV ini tidak mendapat dukungan dari dewan. Hingga akhir masa jabatan pun upaya tersebut hilang ditelan waktu. Potret ruas jalan provinsi dengan kondisi buruk dan sangat buruk kurang lebih 40 persen atau 906,12 kilometer dari 2.650 kilometer dari panjang ruas jalan provinsi, ini yang patut diperjuangkan pemerintah bersama DPRD NTT.

Baca Juga :  Kota Kupang Terima Penghargaan API 2020 Kategori Destinasi Belanja Terpopuler

Suasana  Rapat anggota DPRD Provinsi NTT membahas Nota Keuangan TA 2020, Jumat 22 November 2019. Doc.CNC/marthen radja-Citra News.