Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Irwan : Bukan Kotbah atau Ceramah Tapi SENILAH Yang Mempersatukan

CitraNews

IRWAN Theodoris, tenaga teknis dari pelaku seni teater pose di area UPTD Taman Budaya Gerson Poyk Kota Kupang-Timor Provinsi NTT, Sabtu 22 Mei 2021. Doc. marthen radja/citra-news.com

Hipocrates (filsuf Yunani) menyebut SENI sebagai ‘Vita Brevis Ars Longa’ dan diterjemahkan dalam sederetan kata pepatah yang berarti ‘Seni itu panjang tapi hidup itu singkat. Irwan : Ini dapat diartikan melalui karya-karya seni membuat orang bisa umur panjang. Tenun ikat NTT dengan pelbagai motif dan pewarnaan adalah buah karya seni para leluhur. Mereka sanggup berimajinasi dengan memadukan kondisi alam yang ada lalu menuangkannya kedalam kain tenunan. Dan itu haanya para pelaku senilah yang bisa mengelaborasinya.

Citra-News.Com, KUPANG – IRWAN THEODORIS, salah satu pelaku seni yang bergelut pada Seni Teater (pertunjukan), memandang seni  sebagai bagian dari hidup dan kehidupan manusia. Dalam mana NTT memili kekayaan intelektual dengan sejuta karya seni dan budaya. Satu diantaranya Tenun Ikat.

Saat diwawancarai awak portal berita citra-news.com, Irwan mengatakan kain Tenun Ikat dengan berbagai warna dan motif khas merupakan hasil karya seni para pendahulu orang NTT. Karya seni para leluhur kita yang demikian unik ini, kata dia, patut dilestarikan secara menggenerasi. Dan di era milenial saat ini generasi muda NTT perlu ditanamkan nilai-nilai seni budaya agar tidak tergerus oleh zaman.

Baca Juga :  Festival IKAN DUGONG Bangkitkan KELESUAN Dunia Pariwisata NTT
Baca Juga :  Bertindak VISIONER Ala Kepala SMKN 5 Kupang

“Lalu siapa yang berperan dalam upaya pelestarannya. Hemat saya peran utamanya adalah para pelaku seni. Entah pelaku seni musik, seni tari, seni teater, pun seni rupa. Nah, pihak pemerintah  harusnya mendayagunakan para pelaku seni yang ada,”demikian Irwan pada acara penutupan Workshop Tenaga Teknis Seni Tari, Musik, Rupa, dan Seni Teater di gedung UPTD Taman Budaya Provinsi NTT, Kota Kupang, Sabtu 22 Mei 2021

Baca Juga :  PERS ‘Menerkam’ JEJAK Program Duet VBL-JNS

Dikatakannya, dalam selembar kain tenun para pelaku seni akan mampu mengekspresikannya kedalam berbagai perspektif seni. Pelaku seni teater misalnya, ia akan mampu mengelaborasinya melalui karya pertunjukan (seni pentas). Mulai proses awal pembuatan kain tenun hingga pemasaran hasil karya.

“Bagi saya seni budaya itu mampu mempersatukan. Bukan kotbah di mimbar gereja atau ceramah-ceramah seperti lazimnya. Adalah fakta dalam kehidupan sosial masyarakat kerapkali terjadi silang sengketa antar satu kelompok dengan kelompok lainnya. Jika hal ini dielaborasi permasalahannya melalui karya seni oleh pelaku seni maka dipastikan permasalahannya akan berakhir,”beber Sarjana Theologia ini.