Iklan Baris :
Ingin Pasang Iklan, Klik disini - Ingin Koreksi, Klik Teks ini

Irwan : Bukan Kotbah atau Ceramah Tapi SENILAH Yang Mempersatukan

CitraNews

Tampak serius SOFYAN dan narasumber serta pelaku seni menyaksikan pentas seni saat penutupan workshop tenaga teknis seni rupa, tari, musik, dan seni teater,  Sabtu 22 Mei 2021.. Doc.marthen radja/citra-news.com

Pemerintah dan para pemangku kepentingan menjadikan banyak karya seni NTT diklaim pihak luar. Jangankah hasl karya seni seperti warna dan motif kain tenun NTT dicaplok orang luar sebagai hak kekayaan intelektual (HAKI) mereka. Para pelaku seni pun dimanfaatkan pihak luar untuk mengangkat nama deraah mereka. Hal itu terjadi karena pemerintah tidak memfasilitasinya secara baik.

“Sebagai pelaku seni pentas (teater) saya cukup lama di Surabaya. Karya seni yang saya miliki dimanfaaatkan pemerintah Jawa Timur kala itu. Padahal saya putra NTT yang mestinya mewakili NTT di ajang pentas nasional.  Oleh karena kami tidak diberdayakan pemerintah NTT dengan berbagai argumen (alasan) pendanaan dan lain-lain. Sementara kita punya potensi unggul dalam berkarya seni,”kata Irwan.

Baca Juga :  Di Provinsi NTT Hanya Kabupaten SIKKA Meraih PIAGAM WTP

Generasi Milenial Sasaran Utama Pelestarian Seni Budaya Etnis

Ada banyak contoh soal dimana pemerintah NTT hanya sanggup memberdaya para pelaku seni di tahapan awal-awal saja. Nanti pada tahapan selanjutnya ada pelaku seni yang baru lagi melakukan pentas seni. Contohnya seperti giat workshop kali ini. Para pelaku seni tari, musik, rupa, dan teater terlibat bersama dengan kelompok sanggar seninya masing-masing dengan peserta yang berbeda

Baca Juga :  Optimis, RAKYAT Bisa Hidup SEJAHTERA di Negeri Tergantung Tindakan - NTT

Untuk workshop selanjutnya, demikian Irwan, hampir pasti para pelaku seni yang saat ini ada tidak bakalan diikutkan lagi.

“Itu yang sangat kami sayangkan alias kecewa. Sehingga ada pelaku seni yang memandang karya seni yang dimilikinya hanya temporer sifatnya. Karya seni yang ia miliki bukan menjadi sebagai pekerjaan pokok. Itu hanya pekerjaan tambahan saja. Tapi karena  pada dasarnya kita ini punya jiwa seni sehingga tidak salah-salah tampil di panggung,”tambah Piter Kembo.

Baca Juga :  Jejak FIRMAN Empat Tahun NYATA BERUBAH (catatan refleksi)

Sementara pada kesempatan terpisah, Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs SOFYAN Kurniawan, MM mengatakan UPTD Taman Budaya sebagai institusi yang mewadahi semua karya seni budaya daerah.